Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yamaha Alihkan Volume Produksi

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengalihkan volume produksi motor dengan rentang harga di bawah Rp15 juta ke kelas yang lebih tinggi seperti Nmax, Aerox, dan R15. Hal ini dilakukan untuk menyiasati turunnya permintaan motor di kelas low end.
Yamaha NMAX/Antara
Yamaha NMAX/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengalihkan volume produksi motor dengan rentang harga di bawah Rp15 juta ke kelas yang lebih tinggi seperti Nmax, Aerox, dan R15. Hal ini dilakukan untuk menyiasati turunnya permintaan motor di kelas low end.

GM Aftersales & PR YIMM Muhammad Abidin mengatakan bahwa perusahaan merasakan dampak dari kondisi penjualan sepeda motor yang lesu sejak awal tahun. "Kami berusaha tidak menurunkan angka produksi dengan mengalihkan volume produksi ke pabrik kami yg di karawang," katanya kepada Bisnis, Jumat (11/8/2017).

YIIMM memiliki dua pabrik, yakni di Pulogadung, Jakarta dan Kerawang, Jawa Barat. Pabrik kedua di Kerawang memproduksi motor dengan kubikasi mesin yang lebih besar. Saat ini sudah ada penambahan kapasitas produksi di situ menjadi lebih dari 30.000 unit per bulan.

Kendati demikian, hal ini sebenarnya belum cukup untuk menutupi kekurangan produksi di pabrik perakitan pertama. "Saya sementara tidak bisa bicara angka, tapi belum bisa mengatasi jumlah volume produksi akibat turunnya permintaan motor model low price," kata Abidin.

Saat ini kondisinya konsumen Yamaha banyak yang naik kelas, tetapi perusahaan kesulitan memenuhi permintaan tersebut. Penambahan kapasitas produksi di Kerawang belum berhasil mengakomodir seluruh kebutuhan diler.

Sementara itu pembelian motor dengan rentang harga di bawah Rp15 juta tertahan oleh faktor pembiayaan. Lembaga finansial menahan layanan kredit karena beberapa waktu lalu NPL (non perfoarming loan) naik.

Hingga paruh pertama tahun 2017 Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sudah dua kali melakukan revisi target untuk menurunkan target penjualan tahun ini. Tren penjualan yang terus merosot menjadi alasan koreksi target.

Pada awal tahun ini, AISI menargetkan penjualan mencapai 6,2 juta unit atau setara dengan capaian tahun lalu. Beberapa bulan setelahnya, pelaku usaha merevisi angka menjadi sebanyak 5,9 juta unit, dan saat ini kembali diturunkan menjadi sebanyak 5,75 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper