Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2040, Inggris Larang Penjualan Mobil Berbahan Bakar Bensin & Diesel

Pemerintah Inggris siap mengumumkan larangan penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel mulai tahun 2040, saat semua kendaraan harus bertenaga listrik sebagai bagian dari rencana membersihkan polusi udara, menurut laporan sejumlah surat kabar.
 Calon pembeli mengunjungi pameran mobil di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (1/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Calon pembeli mengunjungi pameran mobil di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (1/6)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, LONDON -- Pemerintah Inggris siap mengumumkan larangan penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel mulai tahun 2040, saat semua kendaraan harus bertenaga listrik sebagai bagian dari rencana membersihkan polusi udara, menurut laporan sejumlah surat kabar.

Langkah tersebut serupa dengan pengumuman pemerintah Prancis awal bulan ini.

Surat kabar juga melaporkan belum ada komentar dari kementerian lingkungan Inggris terkait rencana pengumuman tersebut.

The Times mewartakan, penjualan kendaraan hibrida dengan kombinasi motor listrik dan mesin bensin atau diesel, juga akan diakhiri berdasarkan rencana itu.

Pemerintah Inggris mendapat tekanan untuk mengambil tindakan mengurangi polusi udara setelah kalah dalam kasus hukum yang diusung kelompok kampanye terkait lingkungan.

Berdasarkan proposal yang akan diumumkan pada Rabu, otoritas setempat dapat mengenakan biaya bagi pengemudi kendaraan diesel pada tahun 2020 jika kualitas udara tidak membaik, kata surat kabar Daily Mail.

Secara terpisah pada Selasa (25/7/2017), produsen mobil Jerman BMW mengatakan telah memilih pabriknya di Oxford, Inggris, sebagai lokasi untuk memproduksi mobil Mini bertenaga listrik mulai tahun 2019.

Awal bulan ini, Volvo menjadi produsen mobil tradisional pertama yang menetapkan tanggal untuk menghentikan kendaraan mesin berbahan bakan bensin dan diesel, dan menyebutkan semua model mobil yang meluncur setelah 2019 akan bertenaga listrik atau hibrida, demikian Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper