Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inikah Penyebab Penjualan Motor Jeblok?

"Faktor lain hampir tidak ada, penurunan itu murni karena hari aktif yang singkat. Jadi semua bermain di stok yang ada sehingga wholesale [distribusi ke diler] rendah," kata Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala kepada Bisnis, Kamis (13/7/2017).
Sepeda motor/Bisnis.com
Sepeda motor/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Terpangkasnya hari kerja dituding sebagai penyebab utama merosotnya laju penjualan sepeda motor pada bulan lalu. Karena Idulfitri, hari kerja efektif pada bulan lalu hanya dua pekan.

Belum lagi pemerintah melarang beredarnya truk besar di kawasan yang menjadi titik lalu lintas pemudik. Ini dinilai menjadi penyebab terhambatnya distribusi dari pabrik yang mayoritas berada di kawasan Jawa Barat ke diler.

"Faktor lain hampir tidak ada, penurunan itu murni karena hari aktif yang singkat. Jadi semua bermain di stok yang ada sehingga wholesale [distribusi ke diler] rendah," kata Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala kepada Bisnis, Kamis (13/7/2017).

Dari data yang dirilis AISI, total penjualan di dalam negeri sepanjang bulan lalu hanya sebanyak 379.467 unit. Angka tersebut turun sebesar 26,86% dibandingkan capaian pada bulan yang sama tahun lalu yakni sebanyak 518.878 unit, dan turun sebesar 28,6% dibandingkan penjualan pada Mei tahun ini yang tercatat sebanyak 531.496 unit.

Sementara itu, secara kumulatif capaian pada enam bulan pertama tahun ini tercatat sebanyak 2,7 juta unit. Capaian pada semester pertama ini turun sebesar 8,85% dibandingkan distribusi pada periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 2,96 juta unit.

Departement Head Sales and Marketing 2 Wheels PT Suzuki Indomobil Sales Yohan Yahya menambahkan, pasar kendaraan memang sangat dipengaruhi oleh hari kerja. "Bulan lalu hari kerja sangat pendek, jadi distribusi pasti terhambat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper