Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sedan Bisa Jadi Penyelamat Ekspor Indonesia

Mobil sedan masih dianggap sebagai kendaraan yang bisa menyelamatkan Indonesia dalam memperluas penguasaan di pasar global.
Ilustrasi: Model berpose di dekat mobil Honda All New Civic pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (18/8)./Bisnis.com
Ilustrasi: Model berpose di dekat mobil Honda All New Civic pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (18/8)./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mobil sedan masih dianggap sebagai kendaraan yang bisa menyelamatkan Indonesia dalam memperluas penguasaan di pasar global.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tengah melakukan kajian dengan Universitas Indonesia untuk menyusun rasionalisasi pengurangan pajak sedan untuk meningkatkan volume produksi.

"Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor ya dengan sedan itu. Semoga dalam waktu dekat bisa segera dieksekusi," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi kepada Bisnis, Selasa (30/5/2017).

Saat ini, produksi dan penjualan sedan di Tanah Air tidak bisa maksimal karena tingginya harga jual. Pasalnya, kendaraan jenis ini masih dibebani tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBm) yang cukup tinggi.

Gaikindo tengah mengupayakan agar pemerintah menurunkan tarif PPnBm tersebut. Asosiasi berkeyakinan, jika tarif PPnBm terpangkas maka konsumsi sedan akan meningkat karena harga jual yang terjangkau.

Ini terjadi pada jenis kendaraan low multi purpose vehicle (LMPV), yang hanya dikenai PPnBm 10%. Alhasil, saat ini LMPV menjadi segmen yang menguasai pasar otomotif di Indonesia.

"Semua rekomendasi dengan UI telah dan akan terus kami diskusikan dengan pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian," ujar Yohannes.

Volume ekspor kendaraan bermotor secara utuh atau completely built up (CBU) pada tiga bulan pertama tahun ini mengalami lonjakan cukup drastis.

Dikutip dari data Gaikindo, volume ekspor CBU pada kuartal I/2017 mencapai 56.371 unit, naik sebesar 53,39% dibandingkan capaian pada kuartal I/2016 yang hanya sebanyak 36.750 unit.

Sementara itu, ekspor kendaraan secara terurai atau completely knock down (CKD) justru menurun. Pada periode Januari-Maret tahun ini ekspor CKD hanya sebanyak 17.546 set, turun 35,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 27.052 set.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper