Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Pasar Motor Tak Secerah Mobil

Pelaku industri kendaraan roda dua tidak seberuntung roda empat dan lebih. Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan mobil di pasar domestik terus menunjukkan tren positif. Berbanding terbalik, penjualan sepeda motor justru terus merosot.
Pekerja membungkus sepeda motor yang akan dikirim melalui jasa angkutan kereta api di Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/7). /Antara
Pekerja membungkus sepeda motor yang akan dikirim melalui jasa angkutan kereta api di Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/7). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri kendaraan roda dua tidak seberuntung roda empat dan lebih. Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan mobil di pasar domestik terus menunjukkan tren positif. Berbanding terbalik, penjualan sepeda motor justru terus merosot.

Berdasarkan data Gabungan Industri Sepeda Motor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan dari pabrik ke diler (wholesale) pada bulan lalu mencatatkan angka tertinggi, yakni sebanyak 101.872 unit. Angka tersebut naik sebesar 8,26% dibandingkan capaian pada bulan yang sama tahun lalu yakni 94.092.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total distribusi di pasar domestik pada bulan lalu hanya sebanyak 473.896 unit, turun 18,87% dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu yakni sebanyak 563.341 unit.

Head of Marketing PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Tjandra Tanadi menjelaskan perbedaan tersebut disebabkan karena konsumen sepeda motor sengaja melakukan penundaan pembelian atau pergantian model.

"Konsumen kelas menengah yang sudah memiliki mobil dan motor, lebih sering menggunakan mobilnya. Mereka butuh waktu lama untuk mengganti model motornya," katanya kepada Bisnis, Senin (17/4/2017).

Berbeda dengan masyarakat kelas atas, kata dia, masyarakat kelas menengah ke bawah cenderung membutuhkan waktu untuk menambah varian sepeda motor atau melakukan penggantian.

Alasannya, selain karena secara fungsi masih cukup layak, daya beli masyarakat kelas ini juga rentan. "Konsumen kami kebanyakan kelas menengah ke bawah. Seandainya dia punya mobil dan motor, daya belinya juga rentan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper