Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lawan Kebijakan Trump, Meksiko Dekati Pabrikan Mobil AS

Menteri ekonomi Meksiko melakukan perjalanan ke Detroit pada Jumat ini untuk bertemu dengan para eksekutif dari pabrikan mobil Ford Motor Co dan General Motors Co untuk mencegah dari kebijakan ekspor Presiden Donald Trump yang dinilai merugikan Meksiko
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com,Menteri ekonomi Meksiko melakukan perjalanan ke Detroit pada  Jumat ini untuk bertemu dengan para eksekutif dari pabrikan mobil Ford Motor Co dan General Motors Co untuk mencegah dari kebijakan ekspor Presiden Donald Trump yang dinilai merugikan Meksiko.

Selain itu, Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo juga akan bertemu dengan manajemen pabrikan suku cadang mobil yang beroperasi di Detroit dan Meksiko. Dia akan membahas  perdagangan AS-Meksiko dan masa depan  Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
 
Sebelumnya, Trump telah bersumpah untuk keluar dari keanggotaan NAFTA yang dimulai sejak 1994 , jika AS tidak bisa mendapatkan keuntungan lebih baik  dari hal itu. Ia juga telah menyusun rencana untuk membangun tembok di perbatasan selatan AS dan memberlakukan pajak barang dari Meksiko  yang masuk ke AS.
 
Waspada terhadap ketidakpastian Trump itu, Meksiko tidak mau mengandalkan dengan pembicaraan dengan Gedung Putih untuk menyelamatkan diri dari perang dagang. 
 
Sebaliknya, Meksiko berharap untuk membangun dukungan dari pihak korporasi asal AS yang mengandalkan bisnis dengan Meksiko untuk menekan  Trump.
 
Pada hari Selasa lalu, Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray mengatakan akan bertahan di NAFTA jika hal itu memberikan manfaat bagi negaranya. di sisi lain dia pun menolak pengenaan pajak atau kuota impor ke AS meskipun negara-negara anggota Nafta termasuk Kanada belum memulai negosiasi formal.
 
"Terima kasih kepada NAFTA, Meksiko dan Michigan telah membangun hubungan perdagangan yang dinamis.  Meksiko adalah mitra dagang terbesar kedua Michigan dengannilai ekspor lebih dari US$12 miliar ke Meksiko tahun lalu" kata kementerian tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/3).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper