Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajemen VW: Bos Audi Tak Terlibat Skandal Emisi

Komisi investigasi yang dibentuk manajemen Volkswagen untuk menyelidiki skandal kecurangan uji emisi tidak menemukan bukti keterlibatan kepala divisi mobil mewah Audi dalam masalah tersebut
CEO Audi Rupert Stadler berpose di depan mobil sport mewah Audi R8 pada konferensi pers tahunan di kota Ingolstadt, wilyah Bavaria (10/3/2015)./Reuters-Michael Dalder
CEO Audi Rupert Stadler berpose di depan mobil sport mewah Audi R8 pada konferensi pers tahunan di kota Ingolstadt, wilyah Bavaria (10/3/2015)./Reuters-Michael Dalder

Bisnis.com, INGOLSTADT—Komisi investigasi yang dibentuk manajemen Volkswagen untuk menyelidiki skandal kecurangan uji emisi tidak menemukan bukti keterlibatan kepala divisi mobil mewah Audi dalam masalah tersebut.

Sebelumnya, Chief Executive Audi Rupert Stadler diinterogasi oleh firma hukum dari Amerika Serikat, Jones Day, mengenai apakah dia mengetahui tentang penggunaan perangkat lunak dalam mobil yang dapat memanipulasi tingkat emisi.

Audi, sebagai kontributor utama pencetak laba bagi grup  VW, telah mengakui mesin V6 diesel 3.0 liter dilengkapi dengan perangkat lunak pengontrol emisi yang dianggap ilegal di Amerika Serikat di mana skandal emisi mesin diesel VW terkuak tahun lalu.

"Tidak ditemukan bukti yang memberatkan terhadap Stadler," kata sebuah sumber yang dekat dengan dewan pengawas VW, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/9).

Dua sumber yang dekat dengan Audi pun mengatakan interogasi oleh Jones Day tidak menemukan bukti yang mengaitkan masalah tersebut kepada Stadler. Stadler memimpin Audi sejak 2007 dan bergabung dengan dewan eksekutif grup VW pada 2010.

Di sisi lain, tidak seperti VW yang telah mencapai kesepakatan penyelesaian masalah dengan otoritas AS terkait emisi mesin 2.0-liter, Audi belum menemukan solusi teknis untuk sekitar 85.000 unit mobil bermesin 3.0-liter yang digunakan dalam Audi, Porsche dan model merek VW lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper