Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brexit Diprediksi Ganggu Penjualan Mobil di Eropa

Secara keseluruhan, total mobil baru di Uni Eropa tercatat naik 6,5% pada Juni 2016 menjadi 1.507.303 unit berdasarkan data asosiasi manufaktur otomotif Eropa, Association of European Carmakers (ACEA).
Taksi di London/wikipedia
Taksi di London/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan kendaraan di negara-negara Eropa tercatat masih mengalami kenaikan, kecuali penjualan di Inggris yang merosot untuk kedua kalinya dalam 4 tahun terakhir di tengah ketidakpastian voting terhadap keanggotaan Inggris di Uni Eropa.

Secara keseluruhan, total mobil baru di Uni Eropa tercatat naik 6,5% pada Juni 2016 menjadi 1.507.303 unit berdasarkan data asosiasi manufaktur otomotif Eropa, Association of European Carmakers (ACEA).

Meskipun demikian, kenaikan tersebut dinilai masih jauh lebih lambat dibandingkan kenaikan bulan sebelumnya yaitu 16% pada Mei 2016.

Para analis mengungkapkan kegembiraannya terhadap kenaikan penjualan tersebut namun tetap memperingatkan bahwa momentum tersebut kemungkinan tidak akan berlanjut yang dipicu oleh ketidakpastian perekonomian Uni Eropa akibat keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa pada 23 Juni lalu.

“Meski saat ini pasar Eropa masih menguat, kami masih terus melakukan sejumlah proyeksi dan melihat risiko dari hasil keputusan voting Inggris untuk keluar dari Uni Eropa,” jelas para analis di Evercore IS, Jumat lalu.

Dari seluruh pasar Eropa, Volkswagen masih mencatat penurunan penjualan di bulan Juni lalu yaitu tergelincir 0,6% yang masih didera dampak skandal emisi yang dilakukannya.

Sebaliknya, para manufaktur mobil mewah seperti Mercedes dan BMW serta sejumlah produsen otomotif kecil seperti Fiat dan Renault mencatat kenaikan dalam penjualan.

Renault dan Fiat Chrysler Automobiles membukukan lonjakan penjualan 21,2% dan 13,9% masing-masing.

Secara total, mobil penumpang yang tercatat di Uni Eropa naik untuk 34 kalinya secara berturut-turut setiap bulannya yaitu mencapai 1.459.508 unit di bulan Juni 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper