Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Truk Kuartal Empat Cenderung Stagnan

Pelaku industri otomotif di segmen truk memperkirakan penjualan pada kuartal terakhir tahun ini cenderung stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya, karena proyek infrastruktur pemerintah yang digadang-gadang mengangkat pasar belum akan berpengaruh di sisa waktu 2015
Angkutan barang/Ilustrasi-Bisnis
Angkutan barang/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku industri otomotif di segmen truk memperkirakan penjualan pada kuartal terakhir tahun ini cenderung stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya, karena proyek infrastruktur pemerintah yang digadang-gadang mengangkat pasar belum akan berpengaruh di sisa waktu 2015.

Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi menilai wajar pasar di kuartal terakhir tahun ini cenderung tidak akan berubah banyak dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Dia melihat, sentimen positif di pasar pada akhir tahun memang tak mustahil tercipta.

Hal ini terjadi lantaran ada pengaruh baik dari paket kebijakan ekonomi pemerintah yang sudah dirilis selama ini. Selain itu, proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah pun sudah mulai dieksekusi. Akan tetapi, hasil nyatanya dia sebut belum akan berdampak signifikan di akhir 2015.

“Sehingga kuartal empat cenderung hasilnya masih sama dengan kuartal sebelumnya. Tapi jika proyek tersebut ke depan berjalan konsisten luar biasa sekali pengaruhnya terhadap industri otomotif pembangunan kan butuh truk untuk ngangkut barang-barang dan logistic lainnya” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/11).

Menilik penjualan truk Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, total penjualan segmen truk secara wholesales memasuki kuartal keempat yaitu pada Oktober 2015 mencapai 6.006 unit.

Jumlah itu diperoleh dari penjualan truk ringan sebanyak 5.039 unit, truk sedang 373 unit dan truk berat mencapai 594 unit. Perolehan penjualan truk secara total pada Oktober 2015 itu merosot sekitar 40,9% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 10.176 unit.

Pada bulan kesepuluh tahun lalu penjualan truk ringan sebanyak 8.155 unit, truk sedang mencapai 1.123 unit dan truk berat 898 unit. Adapun total penjualan truk pada kuartal ketiga 2015 mencapai 16.613 unit.

Rinciannya, jumlah itu diperoleh dari truk ringan 13.267 unit, truk sedang 1.538 unit, dan truk berat 1.808 unit. Total penjualan pada kuartal ketiga 2015 tersebut merosot sekitar 35,8% jika dibandingkan tiga bulan ketiga tahun lalu yang jumlahnya menapak 25.883 unit.

Pada kuartal ketiga 2014 penjualan truk ringan sebanyak 21.381 unit, truk sedang 2.898 unit dan truk berat 1.604 unit.

Direktur Pemasaran dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan, penjualan truk dalam kondisi ekonomi melambat seperti saat ini memang tergantung dari pemerintah. Karena, jika pemerintah mencairkan dana pembangunan infrastruktur akan terjadi pergerakan ekonomi hingga tataran bawah.

Meski demikian, jika itu terjadi menurut dia efek dominonya tidak akan dituai dalam jangka waktu dekat alias akhir tahun ini. Sehingga, senada dengan Yohannes dia menyebut pasar di sisa akhir tahun ini akan sulit terkatrol dibandingkan kuartal III/2015

“Karena waktunya mepet. Akan tetapi dengan pembangunan infrstruktur yang diawali tahun ini ke depan uang mengalir banyak diharapkan ekonomi berputar,” ujarnya.

Di sisi lain, dia berharap dengan usaha pemerintah tersebut penurunan penjualan truk secara total hingga akhir tahun ini tidak terus melebar.  Pada periode Januari-Oktober 2015 Gaikindo mencatat total penjualan truk dari semua kelas hanya 65.829 unit.

Jumlah itu meluncur cukup dalam yakni sekitar 34,13% jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu yang sebanyak 99.938 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper