Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN MOTOR: Kawasaki Hindari Perang Diskon Antardiler

PT Kawasaki Motor Indonesia gencar melakukan konsolidasi dengan jaringan untuk menjaga agar tidak terjadi perang diskon antara sesama diler Kawasaki, saat rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat yang dianggap semakin menekan daya beli konsumen.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Kawasaki Motor Indonesia gencar melakukan konsolidasi dengan jaringan untuk menjaga agar tidak terjadi perang diskon antar sesame diler Kawasaki, saat rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat yang dianggap semakin menekan daya beli konsumen.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengakui jika pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang akhir-akhir ini bertengger di kisaran Rp14.000 lebih per US$1, sangat berdampak pada penjualan di tataran diler atau retailsales.

Sebabnya, saat rupiah tertekan dan daya beli konsumen menurun sangat memungkinkan diler banting harga sehingga antara jaringan Kawasaki yang satu dan yang lainnya terdapat potongan harga yang berbeda.

“Efeknya dolar semakin kuat sangat terasa pada September lalu sehingga kami terus melakukan konsolidasi dengan diler. Ketentuan profit bagi diler harus dijaga agar tidak terjadi perang harga dengan kesamaan diskon sehingga masing-masing diler gak banting harga,” katanya kepada Bisnis, Selasa (6/10).

Dia menilai usaha tersebut akan berdampak pada sehatnya rentang pasokan dan permintaan di pasar. Michael menyebut, pihaknya sempat menaikan harga jual sekitar 5% nagi semua tipe pada Juli lalu. Persentase kenaikan harga tersebut diklaim pihaknya masih bisa diterima sesuai kocek konsumen di masing-masing segmen.

Kenaikan harga tersebut menurutnya disesuaikan dengan nilai tukar Rp13.500 per US$1. Dia mengakui jika pihaknya pun saat ini tengah mempertimbangkan kembali untuk mengatrol harga jual di akhir tahun jika nilai tukar per US$1 betah bercokol di kisaran Rp14.500.

“Kalau bertahan di Rp14.500 kami harus naik. Order komponen terhadap pemasok bisanya empat bulan sekali sehingga masalah harga sudah deal,” ujarnya.

Michael menyebut, kenaikan harga yang biasanya dilakukan pihaknya berkisar antara 3% hingga 5%. Untuk meningkatkan animo konsumen dalam membeli produknya, dia mengaku KMI menerapkan strategi konservatif seperti uang muka ringan, bunga cicilan rendah dan paket pembelian.

Akan tetapi, ada satu cara yang terbilang ampuh saat ekonomi melambat. Yaitu dengan menjaga loyalitas konsumen melalui beragam acara yang ditujukan untuk komunitas pencinta Kawasaki. Maklum saja, Kawasaki identik dengan sepeda motor sport sehingga pelanggannya yang tiidak terlalu banyak cenderung membentuk komunitas.

Di sisi lain dia menyebut, penjualan Kawasaki secara wholesales pada September hanya menapak 10.251 unit. Jumlah itu menurun dari bulan sebelumnya yang sebanyak 11.518 unit. Jumlahnya menurun karena KMI, lanjut dia, harus menyesuaikan setok di diler dengan serapan pasar yang tertahan pelambatan ekonomi.

Michael menuturkan, secara ritel penjualan KMI pada September menurun sekitar 10% dari bulan sebelumnya. Meski demikian dia tidak menyebut jumlah pasti penjualan ritel KMI. Dari data KMI, penurunan penjualan terjadi di beberapa kota-kota besar yang biasanya mencatatkan volume penjualan dalam bilangan jumbo.

“Daya beli tertahan dengan kondisi dolar seperti ini konsumen berpikir panjang untuk beli barang yang sifatnya kebutuhan sekunder,” tuturnya.

Dia menambahkan, karena pelambatan ekonomi pihaknya pada tahun ini hanya akan menambah 10 unit diler, atau berkurang dari rencana sebelumnya yang sebanyak 15 unit. Sebelum penambahan jaringan tersebut, jumlah diler yang menyokong penjualan KMI mencapai sekitar 250 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper