Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAIKINDO: Butuh Peta Jalan Industri yang Lebih Realistis

Pelaku industri otomotif mulai dari produsen mobil dan motor hingga komponen menganggap peta jalan industri kendaraan bermotor patut ditinjau ulang dikarenakan tidak mencapai target akibat tiadanya sokongan kebijakan pemerintah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA- Pelaku industri otomotif mulai dari produsen mobil dan motor hingga komponen menganggap peta jalan industri kendaraan bermotor patut ditinjau ulang dikarenakan tidak mencapai target akibat tiadanya sokongan kebijakan pemerintah.

Padahal, waktu beringsut begitu cepat, tahun ini kian mendekati era pasar bebas. Indonesia, pada tahun depan saja harus membuka gerbang perdagangan yang lebih lebar terhadap Korea Selatan dan India.

Dengan keduanya, Indonesia mempunyai komitmen menurunkan tarif impor hingga ke level 5%. Persoalannya, dengan jeratan demikian, tak menutup kemungkinan komitmen perdagangan tersebut mendorong banjirnya produk impor.

Alih-alih mendapat nilai tambah dari gemuknya pasar otomotif domestik, justru keberadaan industri otomotif dan kemampuan produksi pabrikan dalam negeri akan diterjang bahaya. Terlebih sekarang ini, pelaku industri masih mengeluhkan mahalnya ongkos produksi dan lemahnya rantai produksi.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengungkapkan hingga saat ini peta jalan industri kendaraan bermotor sebagaimana termuat dalam Permenperin No.123/2009 cenderung macet di tengah jalan. Target kuantitatif berupa volume produksi, pasar domestik maupun volume ekspor satupun belum tergapai.

Dari peta jalan industri kendaraan bermotor, pada tahun ini diharapkan jumlah produksi mobil secara nasional mencapai 1,6 juta unit. Penjualan domestik menyentuh kisaran 1,2 juta unit, sedangkan ekspor sebanyak 386.000 unit.

Dengan mencermati kinerja industri otomotif dalam dua tahun belakangan, target itu segera rontok. Harapan menjelma sebagai basis produksi terbesar di Asia Tenggara, luruh.

Sebab, secara keseluruhan dalam delapan bulan pertama tahun ini total produksi kendaraan roda empat pabrik dalam negeri telah mencapai 740.385 unit. Volume produksi itu turun 15,7% dibandingkan aktivitas produksi periode sama tahun lalu yang mencapai 878.750 unit.

Terhitung sejak Januari sampai Agustus tahun ini, penjualan domestik ke diler tercatat sebanyak 671.185 unit, melemah 19% dibandingkan tahun lalu yang sekitar 830.096 unit. Sedangkan ekspor Januari sampai Agustus tahun ini telah mencapai 140.465 unit, meski naik 10,4% dari kinerja tahun lalu yang sekitar 127.154 unit, capaian itu masih di bawah target peta jalan.

“Karena itu, kami menginginkan ada rumusan yang lebih maju terkait peta jalan seperti bagaimana caranya target itu dicapai, kebijakan apa saja yang bisa mendukungnya,” ujar Noegardjito saat berlangsung diskusi terfokus yang diadakan Bisnis Indonesia bersama Gaikindo, di Gedung Kemenperin, Jakarta,  Selasa (29/9/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper