Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Sejarah Si Mobil-mobil Klasik

Ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 ternyata mampu meredakan kehausan para pecinta mobil klasik. Berkolaborasi dengan Otoblizt Indonesia Classic Car Show (OICC-Show) 2015, gelaran yang mengusung tema “All About the Classic Culture” ini didaulat menjadi pameran mobil klasik terbesar di Asia.
Mobil klasik/Bisnis.com
Mobil klasik/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -Ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 ternyata mampu meredakan kehausan para pecinta mobil klasik. Berkolaborasi dengan Otoblizt Indonesia Classic Car Show (OICC-Show) 2015, gelaran yang mengusung tema “All About the Classic Culture” ini didaulat menjadi pameran mobil klasik terbesar di Asia.               

Tak sekadar menyuguhkan ratusan mobil antik, dalam pameran tersebut pengunjung juga diberi pengetahuan yang lengkap mengenai sejarah perkembangan mobil di dunia. Berdasar sejarah tersebut perkembangan kendaraan roda empat ini terbagi menjadi 9 era.

Diawali dengan kemunculan Steam Powered Cars atau Era Mobil Bertenaga Uap pada (1768-1888). Tumpangan ini memiliki bentuk seperti gerobak besi dengan roda kayu atau besi dengan julukan Fardier a Vapuer atau gerobak uap.

Gerobak uap pertama kali diciptakan oleh Nicoles Joseph Cugnot pada 1770. Kendaraan ini bertahan lebih dari satu abad sampai beberapa inovasi seperti rem tangan, transmisi hingga sistem kemudi dikembangkan.

Setelah Era Mobil Bertenaga Uap, dunia mulai mengenal mobil Era Veteran (1888-1905). Pada era ini mobil sudah dilengkapi dengan bahan bakar gas, listrik atau bensin.

Dari era ini hadir satu ikonik mobil Benz-Patent Motorwagon 1886 buatan Karl Benz. Mobil yang disebut sebagai mobil pertama di dunia ini sudah dilengkapi dengan mesin pembakaran internal.

Badan mobil sendiri masih menyerupai kereta dengan tiga roda dan tanpa penutup badan mobil. Kehadiran Benz-Patent Motorwagon ini juga menandai dimulainya mobil produksi massal pertama pada 1888.

Selanjutnya Era Brass atau Erwadian (1905-1918) yang hampir mirip dengan era sebelumnya namun dilengkapi sistem drivetrain yang lebih modern. Mobilnya telah menggunakan pembakaran internal yang berbahan bakar bensin dengan desain eksperimental. Salah satu yang manggung dalam pameran adalah Lorraine-Dietrich 1908.

Lorraine-Dietrich adalah produsen mesin mobil dan pesawat asal Perancis. Kendaraan ini memiliki body tipe convertible  dan memiliki kecepatan 85 km/h.

Setelah itu ada Era Vintage (1918-1929) di mana badan mobil sudah menerapkan lekuk dan menggunakan roda ban karet. Pada era ini, Herman Riesel dari Vulcan Motor menemukan transmisi otomatis pertama yang memiliki gearsboks dua percepatan, konverter torsi dan kopling tertutup.

Salah satu mobil pada era ini yakni Ford Model A (1927) yang memiliki banyak pilihan gaya bodi mulai dari Phaeton, Tudor, Roadster hingga Towan Car bahkan model Taxi Car. Pada bulan Maret 1930, penjualan mobil dua pintu ini menembus angka tiga juta unit dengan 9 gaya bodi yang tersedia.

Kemudian era selanjutnya dinamakan Pra-Perang (1930-1946). Mobil pada era ini memiliki ciri khas fender yang terintegrasi pada badan mobil yang sudah tertutup sepenuhnya.Namun, pada era ini penjualan mobil menurun drastis akibat depresi besar.

Padahal sebagian besar teknologi mekanik telah ditemukan dan beberapa sempat diubah menjadi lebih modern. Mobil tersebut antara lain Ford Model 68 Cabrio V8 (1936) yang memiliki empat pintu. Untuk gaya bodi deluxe menampilkan sepuhan krom terang di sekitar grille, lampu depan dan kaca depan. 

Era selanjutnya yakni Pasca Perang (1946-1955) yang memiliki desain ponton serta mulai beralihnya dari orientasi kendaraan perang atau militer. Mobil yang termasuk pada era ini adalah DeSoto Custom (1947). Mobil ini memiliki kecepatan 115 km/h dan didukung oleh mesin enam silinder Chrysler L-Head 236.7 cu.in.

Lepas era sebelum dan sesudah perang mulailah Era Klasik (1955-1975) ditandai dengan munculnya mobil sedan berukuran besar dengan berbagai bentuk sirip dibagian belakang menyerupai pesawat jet yang sedang digemari kala itu. Di Amerika Serikat, Era Klasik ditandai dengan kehadiran mobil berotot atau muscle car. Sedangkan di Eropa dan Jepang muncul mobil sport berdesain ikonik dengan efisiensi bahan bakar.

Salah satu mobil pada era ini adalah Chevrolet Bel Air Sedan 1955. Model ini dikenal dengan “The Hot One” dalam berbagai iklan kala  itu. Bel Air sendiri dilengkapi dengan beragam fitur seperti karpet interior, garis chrome headliner pada varian hardtop, lapisan chrome pada fender depan, modling jendela stainless steel hingga penutup roda ukuran besar.

Melaju pada Era Youngtimer (1975-1990) di mana sistem komputerisasi telah membantu desain mekanik sehingga berkembang banyak sistem baru. Misalnya, sistem all-wheel drive, adopsi dari mesin diesel serta injeksi bahan bakar sampai desain unibodi mulai banyak diterapkan.

Pada era ini perkembangan efisiensi bahan bakar dan output tenaga mesin sudah terlihat pada Mercedes-Benz W123 Coupe (1979) dan Toyota MR2 (1983). Selain itu tiga jenis bodystyles yakni sedan, hatchback dan SUV sedang mendominasi pasar.

Mercedes-Benz W123 Coupe sendiri merupakan salah satu line up model eksekutif. Model ini diproduksi sebanyak 99,884 unit selama periode 1976 hingga 1985. Mobil dua pintu ini memiliki kecepatan masksimal 200 km/h.

Era terakhir disebut Modern Klasik (1990-2000) yang telah dilengkapi sistem komputerisasi dan menekankan kepraktisan serta keamanan berkendaraan. Penerapan ABS dan airbag menjadi standar produksi.

Kemudian peningkatan efisiensi bahan bakar, kinerja mesin dan rasio power-to-weigt dengan badan yang lebih ringan juga menjadi ciri mobil pada era itu. Salah satu mobil Era Modern Klasik yakni Mercedes-Benz SL500 R129 Koenig (1993).

Mobil dua pintu ini sudah dilengkapi peredam elektronik yang dapat dikontrol serta batang roll-over tersembunyi yang dapat diperpanjang secara otomatis. Selain itu R129 juga dibekali berbagai fitur hi-tech, dengan sistem elektrik untuk kaca samping, spion, jok hingga atap convertible. Mobil ini memiliki kecepatan maksimal 274 km/h.

Menurut Konseptor OICC-Show, Azman Osman keseluruhan mobil klasik yang ditampilkan tersebut merupakan hasil dari survei dan riset mengenai keberadaan mobil klasik di Indonesia sejak 2005. Tak hanya wilayah Indonesia pihaknya juga menulusuri keberadaan bintang panggung tersebut diberbagai negara.

“Saya ingin menyelamatkan sejarah sarana kendaraan Indonesia dan ajang ini menjadi wadah agar mobil-mobil ini bisa keluar dari museum-museumnya dan dinikmati semua lapisan masyarakat,” katanya.

Osman menambahkan tren memiliki mobil antik sendiri semakin berkembang dalam delapan tahun belakang ini. Bahkan dari pengalamnnya menyelenggarakan kegiatan semacam ini peserta yang ingin terlibat selalu diluar kapasitas yang direncanakan.

“Untuk kali ini kami mebawa tiga mobil Presiden Soeharto yang sebelumnya belum pernah dipamerkan,” pungkas Osman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper