Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Penjualan Truk Diharapkan Bisa Ditekan

Pelaku usaha otomotif segmen truk berharap penurunan penjualan bisa ditekan sekitar 4% hingga 5% di akhir tahun sebagai dampak positif dari realisasi belanja pemerintah di sektor infrastruktur
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha otomotif segmen truk berharap penurunan penjualan bisa ditekan sekitar 4% hingga 5% pada akhir tahun sebagai dampak positif dari realisasi belanja pemerintah di sektor infrastruktur.

Dengan merujuk pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar truk periode Januari-Juli 2015 mencapai 45.358 unit. Jumlah tersebut turun sekitar 38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 73.260 unit.

Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi mengatakan pada sisa tahun ini pasar diharapkan lebih baik karena anggaran belanja pemerintah khususnya di sektor infrastruktur mulai menunjukan hasilnya dalam menggerakan roda ekonomi.

“Pemerintah sudah dijalur yang benar sehingga ke depan roda ekonomi akan bergulir dan penurunan bisa ditekan sekitar 4% sampai 5%. Karena kendaraan komersial sangat tergantung ekonomi, konsumen tidak berani investasi jika ekonomi tidak membaik,” ujarnya, Kamis (20/8/2015).

Adapun penurunan penjualan secara wholesales tersebut, lanjutnya,  tak terlepas dari pelambatan ekonomi global yang berimplikasi negatif pada sektor barang tambang dan komoditas. Di sisi lain konsumsi truk di Indonesia cukup besar terjadi di sektor tersebut.

“Indonesia tidak bisa lepas dari itu karena basis utama kita komoditas dan mining yang turun di dunia. Itu dampaknya terhadap pasar truk sangat besar, tapi tidak selamanya seperti itu karena naik turun itu biasa,” katanya.

Dia menambahkan, kontribusi penjualan truk pun bisa menurun sekitar 2% terhadap penjualan mobil secara total tahun ini. Tahun lalu penjualan truk mencapai 118.138 unit atau memberikan sumbangsih sekitar 9,8%.

Direktur Sales dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan ditekannya penurunan penjualan tersebut akan tergantung pada usaha dari pemerintah. Jika anggaran belanja pemerintah turun, khususnya di sektor infrastruktur, hal itu memang akan menggerakkan roda ekonomi.

“Sebagai contoh jika pembangunan infrastruktur didorong butuh truk pengangkutan maupun butuh mixer. Pasar truk pasti naik,” ucapnya.

Di sisi lain dia menyebut paling realisis penurunan bisa ditekan di kisaran 5% karena sisa waktu tahun ini tidak banyak. “Saya rasa dampak yang lebih besar dari cairnya biaya pembangunan ini akan terasa tahun depan sehingga pasarnya tidak seburuk tahun ini,” lanjutnya.

Dia pun mengamini Yohannes jika kontribusi truk akan menurun tahun ini. Namun angkanya, lanjut dia, masih sulit diprediksi. Hal ini tak terlepas dari penurunan semua segmen mobil yang cukup dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper