Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Lesu, APM Truk Tingkatkan Suku Cadang Lokal

Saat penjualan menurun agen pemegang merek mobil di segmen truk gencar melakukan lokalisasi suku cadang untuk meningkatkan efisiensi pemakaian sehingga loyalitas konsumen dapat terjaga
Petugas kepolisian menghentikan truk di jalan jalur Pantura Kudus-Pati, Jawa Tengah, Senin (13/7)./Antara-Yusuf Nugroho
Petugas kepolisian menghentikan truk di jalan jalur Pantura Kudus-Pati, Jawa Tengah, Senin (13/7)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA—Saat penjualan menurun agen pemegang merek mobil di segmen truk gencar melakukan lokalisasi suku cadang untuk meningkatkan efisiensi pemakaian sehingga loyalitas konsumen dapat terjaga.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada semester pertama 2015 penjualan truk mencapai 45.479 unit. Raihan tersebut menurun dari capaian pada periode sebelumnya sekitar 31,1% yang sebanyak 66.041 unit.

Jumlah penjualan tersebut dicatat Gaikindo melalui tiga klasifikasi truk yang merbeda, yaitu truk ringan, truk sedang, dan truk berat. Pada kurun waktu tersebut penurunan penjualan terbesar terjadi pada kelas truk berat yang mencapai 36,7%.

Pada semester pertama tahun lalu penjualannya mencapai 5.805 unit, sedangkan kurun waktu yang sama tahun ini hanya 3.672 unit. Penurunan penjualan terbesar kedua terjadi di segmen truk sedang yang sebesar 36,5% dengan penjualan 6.741 unit pada paruh pertama tahun lalu.

Sedangkan capaiannya pada enam bulan pertama tahun ini hanya 4.283 unit. Di kelas truk ringan persentase penurunan penjualan hanya sekitar 31,1% dengan raihan 37.524 unit pada semester pertama tahun ini, dan pada periode waktu yang sama tahun lalu sebanyak 54.495 unit.

Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi mengatakan, setiap tahun pihaknya akan terus meningkatkan jumlah suku cadang buatan dalam negeri. Dengan peningkatan tersebut dinilainya akan menumbuhkan peace of mind bagi pelanggan terlebih saat kondisi ekonomi tidak stabil.

Dia menyebutkan saat ini pihaknya sudah melokalisasi sekitar 600 item suku cadang. Namun menurutnya, jumlah itu masih kecil jika dibandingkan dengan total suku cadang yang dibutuhkan yang mencapai kisaran 8.000 item.

“Memang saat kondisi ekonomi melambat yang dibutuhkan konsumen adalah efisiensi seperti dengan penambahan suku cadang lokal. Kami akan terus menambah suku cadang second grade berkualitas karena targetnya dapat terus meningkatkan daya saing dengan kompetitor,” katanya kepada Bisnis, Minggu (2/8).

Dia menambahkan, khususunya di segmen truk saat ekonomi tidak stabil konsumen memilih kendaraan bukan hanya sebagai sebuah produk tapi juga barang yang memiliki nilai investasi. Dilihat dari sisi harga, suku cadang yang sudah dilokalisasi bisa lebih murah sekitar 20% hingga 60% dibandingkan dengan spare parts impor. Namun dia mengakui masa pakai suku cadang second grade cenderung lebih singkat.

Direktur Sales dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan, pasar truk memang menjadi yang paling terdampak ketika menghadapi pelambatan ekonomi. Penurunannya lebih besar dari merosotnya total pasar mobil yang hanya di kisaran 18%.

Untuk menutupi penurunan penjualan, pihaknya terus berusaha menumbuhkan pembelian suku cadang resmi. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya gencar melokalkan suku cadang agar harganya lebih kompetitif dari produk impor.  

Saat ini suku cadang lokal dari Hino sudah mencapai sekitar 600 item. Pihaknya mengklaim, pada periode Januari-Mei 2015 mengalami pertumbuhan penjualan suku cadang hingga 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, jumlah tersebut masih lebih kecil dari target pertumbuhan yang dipatok sebesar 18%.

“Strategi kami Hino Original Parts lokal diperbanyak agar tak terlalu terpengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena saat ekonomi melambat yang diinginkan pelanggan adalah efisiensi tapi kualitas tak kalah dengan produk impor,” tuturnya.

Marketing Division Mitsubishi Fuso Trucks and Bus Corporation (MFTBC) PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono mengatakan, saat ini suku cadang lokal bagi kendaraan truk Mitsubishi di Indonesia sudah mencapai 50%.

Menurut dia, di tengah pasar yang lesu pihaknya menjaga loyalitas konsumen dengan melakukan komunikasi langsung dengan pembeli truk yang kebanyakan adalah perusahaan swasta.

Dengan komunikasi tersebut pihaknya jadi lebih tahu kebutuhan konsumen, dan di sisi lain menginformasikan layanan purna jual yang disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

“Ada aktifitas promosi, lalu gathering dengan konsumen sebagai alat komunikasi sehingga kami tahu apa yang mereka butuhkan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper