Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Ingin Perbesar Pasar Suku Cadang di Indonesia

Thailand ingin memperbesar pasar suku cadang otomotif di Indonesia seiring besarnya potensi penjualan kendaraan bermotor di Tanah Air
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Thailand ingin memperbesar pasar suku cadang otomotif di Indonesia seiring besarnya potensi penjualan kendaraan bermotor di Tanah Air.

Hal itu diutarakan Ketua Umum Asosiasi Produsen Suku Cadang Otomotif Thailand Achana Limpaitoon, dalam sebuah acara diskusi bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dan Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM).

Menurut Achana, hal tersebut pun dilakukan seiring melemahnya pasar domestik di negerinya yang terjadi saat ini sehingga mendorong produsen memiliki ketergantungan tinggi terhadap ekspor. “Kami berharap pasar otomotif di Indonesia selalu besar dan tumbuh,” katanya, Selasa (28/7).

Saat ini, Indonesia merupakan negara keempat pengimpor suku cadang otomotif terbesar dari Thailand, setelah Jepang, Amerika Serikat dan Malaysia. Sementara itu, Indonesia merupakan negara ketiga pengekspor suku cadang terbesar ke Thailand di bawah Jepang dan China.

Pada Januari-Mei 2015 impor Thailand dari Indonesia naik sekitar 14,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode yang sama tahun lalu, Indonesia menjadi negara tujuan impor keempat terbesar bagi Thailand setelah Jepang, China dan Amerika Serikat.

Achana mengungkapkan, pada periode Januari-Mei 2015 nilai ekspor suku cadang pihaknya ke Indonesia mencapai US$179,64 juta. Jumlah tersebut menurun sekitar 37,9% dari periode yang sama tahun lalu US$285,57 juta.

Hal tersebut dikarenakan pasar otomotif dikedua negara yang mengalami penurunan seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Asean Automotive Federation mencatat, pada semester I/2015 penjualan mobil di Indonesia dan Thailand masing-masing mencapai 525.458 unit dan 369.109 unit.

Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu masing-masing mencapai 642.110 unit, dan 440.911 unit.

Untuk penjualan sepeda motor, pada semester I/2015 penjualan di Indonesia dan Thailand mencapai 3,256 juta unit dan 902.720 unit.

Pada periode yang sama tahun lalu penjualannya masing-masing 4,216 juta unit dan 877.751 unit.

Di sisi lain, saat ditanyai terkait target nilai ekspor dari Indonesia tahun ini yang diraih pihaknya,  Achana mengatakan tidak mematok target spesifik.

Dia pun tidak mau mengungkapkan apakah dalam jangka waktu dekat ada pabrikan asal Thailand yang ingin membuka pabriknya di Indonesia. Dalam memperbesar pasar, pihaknya masih fokus memperbesar jumlah ekspornya ke Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gaikindo Noegardjito mengatakan, pihak Thailand perlu melakukan ekspansi usaha dengan menanamkan investasi untuk membuka pabrik di Indonesia jika ingin memperluas pasar.

Sebab, dengan adanya pabrik di Indonesia, suku cadang Thailand bisa lebih kompetitif. “Karena kalau masih mau ekspor akan terbentur nilai tukar rupiah, biaya pengiriman, atau waktu pengiriman. Sedangkan kebutuhan industri harus cepat dan jika tidak kompetitif industri tidak mau pakai,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Dia mengungkapkan, pada periode Januari-Juni 2015 ekspor komponen Indonesia naik sekitar 36% dari periode yang sama tahun lalu. Namun untuk jumlah dan nilainya Noegardjito tidak menyebut secara pasti.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal GIAMM Hadi Surjadipradja mengatakan, ekspor komponen Indonesia ada di kisaran 20% hingga 25% dari total produksi. Dia optimistis, jumlah tersebut tahun ini bertambah.

“Naik sekitar 5% karena di dalam negeri pasar otomotif menurun sehingga ekspor harus naik,” ucapnya.

Hadi menambahkan, saat ini dari sekitar 200 anggota, hanya satu produsen yang berasal dari Thailand, dan sekitar 139 produsen berasal dari Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper