Bisnis.com, PALEMBANG — Jalur mudik Lintas Sumatra memiliki kontur jalan bervariasi mulai dari aspal mulus sampai berlubang hingga 10 sentimeter. Dengan kondisi tersebut, kendaraan yang ditunggangi wajib dalam kondisi fit.
Tim Susur Jawa-Sumatra 2015 pada Kamis (16/7/2015) menjelajah jalur Baturaja-Prabumulih-Palembang dengan panjang sekitar 110 kilometer. Medan lintasan ini cukup berat karena 80% jalan berlubang dan rusak.
Sepanjang kanan dan kiri jalan ditumbuhi pohon sawit dan karet, sehingga nyaris tidak ada rest area dan petugas polisi yang berjaga. Memang jalur ini tidak dilewati oleh bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Hanya bus ukuran sedang antarkota dan kendaraan pribadi saja yang melintas.
Kendaraan yang dipakai Tim Susur Jawa-Sumatra 2015 adalah Nissan Navara SL 4WD double cabin. Badan yang tinggi cukup nyaman untuk menerjang lubang-lubang kecil tak beraturan. Tetapi untuk lubang besar masih terasa keras guncangannya.
Dengan kondisi jalan rusak, praktis kecepatan pun tidak bisa maksimal karena tim memilih untuk berkendara dengan nyaman. Sepanjang jalur itu kecepatan dipacu antara 60-80 kilometer per jam. Sesekali menyentuh 100 kilometer per jam ketika ada jalan sedikit halus.
Dibutuhkan bahan bakar yang cukup agar bisa sampai kota, pasalnya tidak ada pompa bensin di tengah-tengah hutan. Meski demikian masih ada pedagang bensin eceran yang bisa menjadi pilihan.
Kebetulan Navara SL ini sejak dari Jakarta baru sekali mengisi tangki solar hingga penuh. Sampai Baturaja masih separuh tangki. Alhasil belum perlu mengisi bahan bakar lagi sampai Palembang. Sehingga tidak perlu khawatir kehabisan bahan bakar.
Di speedometer terpantau bahwa dalam kecepatan yang tidak stabil, Navara minum solar satu liter untuk 11,2 kilometer. Ketika menerabas jalur itu pun berkurang sekitar satu bar.
Liputan Susur Jawa-Sumatra 2015 bekerja sama dengam Nissan Motor Indonesia.
(M. Abdi Amna, David Eka Issetiabudi, Gloria N. Dolorosa, Akhirul Anwar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
