Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Lesu, Yamaha Pangkas Target Penjualan

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing merevisi target penjualan tahun ini menjadi 2,1 juta unit dari target awal sebanyak 2,550 juta unit
Pabrik motor Yamaha. /yamaha
Pabrik motor Yamaha. /yamaha

Bisnis.com, JAKARTA - Yamaha Indonesia Motor Manufacturing merevisi target penjualan tahun ini menjadi 2,1 juta unit dari target awal sebanyak 2,550 juta unit.

Menurut Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti, revisi target dilakukan karena pasar sepeda motor sepanjang tahun ini lesu.

Langkah itu diambil pula setelah Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengubah total target penjualan sepeda motor dari sekitar 8 juta unit, menjadi sekitar 6,8 juta unit hingga 7 juta unit.

“Target kami akan 2,1 juta unit. Menurut saya total pasar 6,8 juta seperti kata AISI cukup sulit paling sekitar 6,5 juta unit karena sampai Mei turun cukup besar sehingga sulit kejar target di semester dua,” katanya, Jumat (3/7).

Merujuk data AISI, pada periode Januari-Mei 2015 total pasar sepeda motor mencapai 2,667 juta unit. Jumlah tersebut menurun sekitar 23% jika dibandingkan dengan total penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,462 juta unit.

Sedangkan jumlah penjualan sepeda motor merek Yamaha pada lima bulan pertama tahun ini mencapai 773.109 unit. Dengan jumlah tersebut, pangsa pasar Yamaha mencapai 28,98%.

Jumlah penjualan itu menurun dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1,099 juta unit. Dengan jumlah itu pada periode tersebut pangsa pasar Yamaha mencapai 31,7% dengan total pasar sepeda motor nasional sebanyak 3,462 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper