Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nissan Berharap Momentum Penggerak Pasar di Semester II/2015

Mengawali tahun fiskal 2015 langkah Nissan cukup berat karena pada April hanya membukukan penjualan 1.321 unit, padahal target total penjualan yang dipatok mencapai 40.000 unit
 Nissan Motor Co Ltd/reuters.com
Nissan Motor Co Ltd/reuters.com

Bisnis.com, JAKARTA— Mengawali tahun fiskal 2015 langkah Nissan cukup berat karena pada April hanya membukukan penjualan 1.321 unit, padahal target total penjualan yang dipatok mencapai 40.000 unit.

Menilik tahun kalender 2015, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan April tersebut pun menjadi yang terkecil. Januari hingga Maret penjualan Nissan setiap bulan berturut-turut 1.802 unit, 3.375 unit, dan 5.061 unit. Dengan demikian jumlah penjualan Nissan pada periode Januari-April hanya menapak 11.559 unit.

Target yang dipatok PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tersebut sebenarnya tidak berubah seperti halnya yang dicanangkan pada tahun fiskal 2014. Pada tahun fiskal yang lalu, Nissan hanya berhasil membukukan penjualan sebanyak 31.567 unit.

Pada kurun waktu tersebut Nissan membuka penjualan dengan 2.006 unit pada April. Sedangkan rerata penjualan per bulan di kisaran 2.631 unit. Dilihat dari tahun kalender 2014, penjualan Nissan periode Januari-April menapak jumlah 14.466 unit.

Artinya, penjualan pada periode Januari-April 2015 menurun sekitar 20,1% dari periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan pada tahun fiskal 2013 capaian penjualan Nissan mencapai 56.936 unit, dengan raihan sepanjang tahun kalender 2013 mencapai 61.119 unit.

Untuk tahun fiskal 2012 penjualan Nissan mencapai 66.419 dengan raihan penjualan tahun kalender 2012 sebanyak 67.143 unit.  Untuk merealisasikan target tahun fiskal 2015 setidaknya rata-rata penjualan yang harus dibukukan Nissan setiap bulannya di kisaran 3.350 unit.

General Manager Marketing Strategy and Product Planning PT NMI Budi Nur Mukmin mengakui jika pasar tahun ini akan berat karena pelambatan ekonomi. Meski demikian,  menurutnya Nissan tidak akan buru-buru mengubah target yang dicanangkan.

“Kami berharap recovery terjadi di semester kedua. Dalam waktu satu bulan terlalu dini untuk mengoreksi target,” katanya kepada Bisnis.

Dia berpendapat, banyak momentum penggerak pasar pada paruh kedua tahun ini. Selain karena Lebaran, Nissan pun mengikuti dua kegiatan motor show yang diharapkan dapat menggenjot penjualan. 

Di sisi lain, seperti halnya pelaku industri lainnya Budi mengharapkan di sisa waktu tahun ini ada langkah konkret dari pemerintah untuk menstimulus rupiah kembali menguat pada semester II/2015.

“Karena kondisi rupiah sekarang selain menurunkan daya beli konsumen juga mempengaruhi bisnis kami. Kan banyak parts masih diimpor yang berpengaruh kepada kenaikan biaya,” ujarnya.

Jika pun rupiah tidak menguat, lanjut dia, pihaknya berharap stabil sehingga konsumen bisa mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dan tidak terus menunda. Dampak pelambatan ekonomi memang tidak bisa dihindari Nissan.

Untuk itu salah satu langkah konkret pabrikan Jepang tersebut guna mengatrol penjualan adalah menambah diler. Saat ini NMI disokong sekitar 115 unit diler, dan akan bertambah menjadi 130 diler pada tahun fiskal 2015.

Dia pun berharap produk baru yang diluncurkan pada periode kuartal I/2015 seperti Juke dan Navara ataupun X Trail yang diperkenalkan sejak tahun lalu, dapat memberi pengaruh positif.

Di sisi lain pihaknya belum akan menaikan harga jual produk mengingat nilai tukar rupiah yang anjlok mengatrol ongkos produksi.

“Kondisi market masih lesu jadi kami belum ada rencana menaikan harga. Kami saat ini  terus menjalankan cost reduction sehingga efek dollar Amerika Serikat terhadap rupiah bisa kita kurangi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper