Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LCGC Melenceng Dari Estimasi?

Penjualan wholesales segmen low cost green car (LCGC) pada periode Januari-April 2015 hanya 53.725 unit, menurun sekitar 6,8% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 57.648 unit
Penjualan mobil LCGC di Indonesia. / Bisnis
Penjualan mobil LCGC di Indonesia. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan wholesales segmen low cost green car (LCGC) pada periode Januari-April 2015 hanya 53.725 unit, menurun sekitar 6,8% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 57.648 unit.

Hal itu melenceng dari estimasi pelaku industri, karena sejak awal tahun ini segmen tersebut diprediksi akan bertumbuh di tengah pelambatan ekonomi. Sebabnya, dari informasi yang dihimpun Bisnis.com, pelaku industri sempat optimistis mengingat harga LCGC yang murah dibandingkan segmen lainnya.

Pelaku industri menilai hal tersebut akan membuat segmen LCGC menjadi alternatif pilihan bagi konsumen saat ekonomi melemah. Segmen LCGC pun diharapkan dapat menyerap konsumen baru saat kelas menengah tumbuh, dan menginginkan kendaraan kompak hemat bahan bakar dengan harga ekonomis.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dengan raihan hingga April 2015 LCGC berkontribusi sekitar 14,8% terhadap total pasar mobil yang mencapai 363.945 unit.

Saat ini di segmen tersebut ada lima merek yang bermain. Pada periode Januari-April 2015 merek dengan penjualan terbanyak adalah Toyota Agya dengan penjualan 18.918 unit.

Berikutnya berturut-turut Daihatsu Ayla 12.084 unit, Datsun Go + dan Go 9.240 unit, Honda Brio Satya 8.945 unit dan Suzuki Karimun Wagon R  4.538 unit.

Sedangkan pada Januari-April tahun lalu Agya terjual 26.852 unit, Ayla 16.729 unit,  Brio Satya 6.007 unit dan Suzuki Karimun Wagon R  8.060 unit. Sedangkan Datsun Go + dan Go belum dipasarkan karena baru mengaspal Mei.

Sepanjang tahun lalu, penjualan LCGC melampaui perkiraan pelaku usaha. Dari target total penjualan 120.000 unit pada 2014, LCGC terjual mencapai 172.120 unit. Jumlah tersebut membuat LCGC berkontribusi sekitar 14,2% dari total pasar mobil sebanyak 1,208 juta unit.

Dengan penjualan masing-masing merek yaitu Agya 67.074 unit, Ayla 40.775 unit, Brio Satya 26.683 unit, Datsun Go + dan Go 20.520 unit serta Karimun Wagon R 17.068 unit.

General Manager Corporate Planning and Public Relations PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo mengatakan, awalnya harapan pelaku usaha kondisi ekonomi tahun ini akan membaik.

Hal itu diperkirakan akan membuat LCGC kembali ‘berlari’, karena banyak konsumen yang merupakan first buyer tergiur akan harga yang murah. Melihat rekam jejak penjualan LCGC hingga April 2015 pihaknya menilai pasar LCGC tidak akan berubah banyak dari tahun lalu.

Menurutnya, asumsi tersebut diperkuat pula oleh langkah yang diambil Gaikindo dalam merevisi target penjualan total tahun ini dari 1,2 juta unit menjadi 1,1 juta unit beberapa waktu lalu. 

“Karena ekonomi melambat, LCGC saat ini banyak dibeli oleh additional buyer sebagai mobil kesekian. First buyer-nya tidak sesuai yang diharapkan karena ekonomi melemah,” katanya kepada Bisnis, Kamis (21/5).

Menurut dia, optimisme pasar akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi. Saat kondisi ekonomi stabil, first buyer sebagai pasar yang disasar segmen LCGC akan memiliki daya beli.

“Kami memprediksi sampai akhir tahun akan seperti sekarang keadaannya. Tidak akan berubah banyak bisa dilihat Gaikindo malah merevisi target,” ujarnya.

Di sisi lain Head of Datsun Indonesia PT Nissan Motor Indonesia Indriani Hadiwidjaja mengatakan pihaknya masih optimistis penjualan LCGC secara total akan meningkat. Menurutnya masih ada harapan LCGC mencapai total penjualan 200.000 unit pada 2015.

Pihaknya pun mematok target yang besar pada penjualan Datsun yang mencapai 20% dari total pasar atau sekitar 40.000 unit. Hal itu didasarkan Datsun pada kondisi ekonomi yang lebih stabil meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tetap tinggi atau pun suku bunga acuan yang tak turun.

Jika keadaan stabil, konsumen dinilainya cenderung dapat memutuskan transaksi ekonomi. Terlebih, lanjutnya, momentum Lebaran dan dua pameran otomotif diharapkan menggenjot penjualan. Selain itu, harapan pertumbuhan muncul karena Datsun akan merangsang pasar dengan penyegaran produk.

“Awal tahun ini memang kurang menjanjikna tapi optimis karena secara harga masih paling rendah dari segmen lain. Selain itu ada penyegaran produk, momentum Lebaran dan perluasan diler,” ujarnya.

Indri optimistis kontribusi Datsun terhadap pasar LCGC nasional akan lebih besar. Datsun tahun ini dipasarkan secara full year dan pasokan pun diklaim sudah tidak ada kendala.

Davy J. Tuilan, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengamini Indri. Dia menilai LCGC masih memiliki peluang bertumbuh karena beberapa pabrikan mengeluarkan produk penyegaran termasuk Suzuki untuk menstimulus pasar.

Dia pun masih optimistis jika LCGC memberikan jawaban bagi konsumen atas kendaraan murah dengan tingkat efisiensi bahan bakar yang relatif tinggi di tengah kondisi ekonomi yang diperkirakan akan masih melambat hingga akhir 2015.

Menurutnya, kontribusi LCGC terhadap total pasar mobil akan mencapai 17% tahun ini. Artinya, jika target Gaikindo tak meleset di kisaran 1,1 juta unit, LCGC diperkirakan terjual sekitar 187.000 unit.

“Kontribusi LCGC akan kembali meningkat, feeling saya akan menjadi 17% di akhir tahun ini,” ucapnya.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan, konsumen kelas LCGC merupakan yang paling sensitif terhadap kondisi ekonomi. Faktor utama penurunan penjualan LCGC memang karena melemahnya daya beli.

Menurutnya, akan kembali naik tidaknya pamor LCGC harus dilihat saat memasuki semester II/2015. Karena banyak produk baru diluncurkan dan di sisi lain ada harapan ekonomi kondisinya lebih stabil.

“Total LCGC saya rasa tahun ini bisa sama dengan tahun lalu saja sudah bagus,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper