Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Motor Yamaha Turun 24,7 Persen

Kinerja penjualan secara wholesales sepeda motor Yamaha pada kuartal I/2015 membukukan 464.469 unit atau turun sekitar 24,7% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 617.331 unit
Yamaha MX-150/updatepalingbaru.blogspot.com
Yamaha MX-150/updatepalingbaru.blogspot.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan secara wholesales sepeda motor Yamaha pada kuartal I/2015 membukukan 464.469 unit atau turun sekitar 24,7% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 617.331 unit.

Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada kuartal I tahun ini rincian penjualan Yamaha per bulan adalah Januari 148.566 unit, Februari 159.835 unit dan Maret 156.068 unit. Sedangkan penjualan per bulan pada kuartal I tahun lalu berturut-turut 174.002 unit, 215.332 unit, dan 227.997 unit. 

Penjualan Yamaha pada kuartal I tahun ini pun menjadi yang terendah sejak 2013. Pada kurun waktu yang sama dua tahun lalu angka penjualannya mencapai 656.311 unit, dengan jumlah penjualan per bulan yakni Januari 217.8290 unit, Februari 223.093 unit, dan Maret 215.398 unit.

Dari pangsa pasar, pada tiga bulan pertama tahun ini pabrikan asal Jepang tersebut menguasai 28,21% dari total pasar sepeda motor yang mencapai 1,646 juta unit. Pada periode yang sama tahun lalu pangsa pasar Yamaha mencapai 31,01% dari total penjualan sepeda motor pada periode yang sama mencapai 1,99 juta unit.

Sedangkan dua tahun lalu pangsa pasar Yamaha di kuartal pertama mencapai 33,3% dari total penjualan sepeda motor sebanyak 1,969 juta unit. Dari data AISI tersebut Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Mohammad Masykur mengatakan pasar awal tahun ini memang berat.

Kondisi ekonomi yang masih melambat menjadi faktor utama yang membuat pasar sepeda motor tidak bergairah seperti tahun sebelumnya. Konsumen cenderung menunda pembelian sepeda motor baru dan menunggu keadaan ekonomi yang lebih stabil.

Dia mengakui jika stimulus produk baru atau pun skema diskon tidak lantas mengatrol penjualan. Masykur menilai, hal tersebut bukan satu-satunya faktor yang dapat menaikan penjualan dan kurang berpengaruh mendongkrak kinerja tanpa didukung daya beli yang kuat dari masyarakat .

Padahal, sejak akhir tahun lalu Yamaha sudah mengeluarkan setidaknya empat produk baru untuk menggenjot pasar tahun ini. Produk baru tersebut adalah Mio M3 125, NMax 155 cc, Mio Soul GT 125 di segmen skuter matik atau skutik, dan Jupiter MX King 150 di segmen bebek atau underbone.

Masykur mengatakan, harga kebutuhan pokok seperti beras, dan LPG yang tidak stabil ikut mempengaruhi daya beli masyarakat. Di sisi lain inflasi masih tinggi karena fluktuasi harga bahan bakar serta rupiah yang masih terdepresiasi kian memperburuk kondisi ekonomi.

“Karena mayoritas konsumen sepeda motor itu tingkat ekonominya menengah ke bawah. Mereka akan lebih memilih menggunakan uangnya untuk kepentingan perut dibandingkan alat transportasi pribadi karena masih bisa pakai kendaraan umum,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (2/5).

Selain itu, di beberapa daerah pun bencana banjir awal tahun ini mempengaruhi pasokan sepeda motor. Terdapat pula daerah-daerah yang menggantungkan ekonomi pada hasil pertanian belum memasuki masa panen besar.  

Jika tren negatif penjualan Yamaha pada kuartal I/2015 terus berlanjut, penguasa pasar sepeda motor terbesar kedua di Indonesia itu akan sulit merealisasikan target penjualan tahun ini sebesar 2,550 juta unit.

Meski demikian, Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor MFG Dyonisius Beti mengatakan, selalu ada harapan pasar akan melejit kembali dengan penaikan yang bertahap saat memasuki kuartal II/2015.

Harapan itu ada karena pemerintah memiliki komitmen melakukan perbaikan dan pembangunan di sektor riil yang diakui pelaku usaha dapat kembali menggenjot daya beli masyarakat.

“Kami berharap pemerintah merealisasikan program pembangunan sehingga ekonomi naik kembali,” ujarnya.

Yamaha pun akan kembali meluncurkan beberapa produk baru untuk menstimuli peningkatan penjualan. Beberapa produk baru trsebut rencananya akan dilempar ke pasar pada semester I dan II tahun ini. Tetapi, model dan segmennya masih dirahasiakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper