Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Pasar LSUV Kian Sengit

Pertarungan di segmen low sport utility vehicle kian sengit tahun ini, meski pasarnya sempit persaingan ketat terlihat sejak awal tahun dengan produk baru yang hadir sehingga penjualannya tidak turun mengikuti total pasar
Honda HR-V 1.5/paultan.org
Honda HR-V 1.5/paultan.org

Bisnis.com, JAKARTA-Pertarungan di segmen low sport utility vehicle kian sengit tahun ini, meski pasarnya ‘sempit’ persaingan ketat terlihat sejak awal tahun dengan produk baru yang hadir sehingga penjualannya tidak turun mengikuti total pasar.

Dari informasi yang dirangkum Bisnis, pelaku usaha sadar betul segmen low sport utility vehicle (LSUV) sangat menggiurkan. LSUV berusaha mengambil pasar peralihan, yaitu konsumen yang ingin masuk ke segmen SUV tapi dengan anggaran yang lebih rendah.

Di sisi lain, LSUV memberikan penawaran ketangguhan khas SUV namun dengan ukuran yang lebih kompak dengan kapasitas lima penumpang. Pada kuartal I/2015 setidaknya ada lima produk anyar yang hadir di segmen ini, baik yang benar benar baru ataupun yang mengalami penyegaran.

Produk yang benar-benar baru hadir di pasar LSUV adalah Honda HR-V 1.5 dan Duster 4X4 dari Renault. Sedangkan produk penyegaran yaitu New Toyota Rush, New Daihatsu Terios dan New Nissan Juke.

Alhasil dengan kontribusi produk baru tersebut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan segmen LSUV pada kuartal I/2015 menapak 19.577 unit naik sekitar 26,3% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya14.420 unit.

Hal itu berbanding terbalik dengan kinerja penjualan mobil secara total. Pada kuartal pertama tahun ini 282.342 unit turn sekitar 14,05% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 328.500 unit.

Pelaku usaha menilai tren positif di segmen LSUV akan terus berlanjut mengingat beberapa produk baru diluncurkan Maret lalu sehingga kinerjanya belum terlalu nampak.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengakui jika tahun ini persaingan di segmen LSUV akan semakin ketat. “Secara umum pasar memang turun, tapi segmen LSUV terbantu kehadiran produk baru,” katanya kepada Bisnis, Kamis (23/4).

Melalui Rush Samulo ingin mempertahankan dominasi pangsa pasar di atas 50%. Pada tahun lalu total penjualan LSUV hanya 55.086 unit, dengan kontribusi Rush mencapai 29.069 unit atau 53,5%.

Pada kuartal I/2015, Rush baru terjual 5.018 unit atau 25,6% dari total pasar LSUV pada periode yang sama. Hal ini disinyalir karena TAM menyesuaikan pasokan sebelum meluncurkan Rush baru pada Maret.

Meski total penjualan LSUV tidak turun Toyota meyakini kontribusi penjualan LSUV terhadap pasar tidak akan beranjak jauh dari kisaran 5%. Pada kuartal I/2015 sumbangsih LSUV sekitar 6,9% dari total pasar.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy tidak heran melihat pasar LSUV yang tidak turun seperti total penjualan mobil. Pihaknya sejak tahun lalu sudah memprediksi segmen LSUV pada 2015 akan tergenjot kehadiran HR-V 1.5

“Perkiraan kami sejak tahun lalu LSUV akan meningkat karena HR-V,” tuturnya.

Pada kuartal I/2015 HR-V telah terjual mencapai 10.213 unit atau setara 52% dari total pasar LSUV. Hal tersebut melebihi ekspektasi HPM yang menargetkan 20.000 unit HR-V terjual tahun ini.

Sehingga, lanjut Jonfis, pihaknya akan merevisi target penjualan HR-V menjadi lebih besar dari yang telah dicanangkan. Bahkan HPM mengkalim, saat ini antrian pemesanan HR-V di seluruh Indonesia mencapai 20.000 unit lebih.

Sementara itu Terios tahun ini ditargetkan Daihatsu terjual 18.000 unit. Jumlah tersebut tidak bergerak jauh dari capaian tahun lalu yang sebanyak 18.774 unit.

Sedangkan Nissan tahun ini hanya mengincar jumlah penjualan Juke sebanyak 3.000 unit, naik drastis dari capaian tahun lalu yang hanya 1.100unit. Sinyalemen penaikan terlihat dari penjualan kuartal I/2015 yang mencapai 489 unit, sedangkan kuartal I/2014 hanya 277 unit.

Di sisi lain PT Auto Euro Indonesia selaku agen pemegang merek (APM) Renault menghadirkan Duster 4X4. Model tersebut menjadi satu-satunya LSUV dengan empat roda penggerak. Duster 4X4 pun menengak bahan bakar disel.

Menurut Renault Sales and Marketing Division Head Ario Soerjo, pihaknya sengaja memasarkan kendaraan tersebut untuk dapat menyasar pasar perusahaan perkebunan maupun pertambangan.

Kehadiran Duster 4X4 pun diharapkan dapat mengambil ceruk pasar pikap kabin ganda.

“Untuk target kami tidak bisa ungkapkan. Tapi dengan Duster 4X4 kami ingin mempersempit persaingan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper