Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar MPV Mewah Dinilai Masih Menggiurkan

Penjualan mobil segmen MPV mewah tahun ini ditaksir ada di kisaran 6.000-7.000 unit atau stagnan dari capaian pada 2014, padahal pasar dua bulan pertama 2015 turun sekitar 24,4% dari periode yang sama tahun lalu

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan mobil segmen MPV mewah tahun ini ditaksir ada di kisaran 6.000-7.000 unit atau stagnan dari capaian pada 2014, padahal pasar dua bulan pertama 2015 turun sekitar 24,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, pada 2014 penjualan mobil segmen MPV mewah mencapai 6.754 unit. Pada periode Januari-Februari 2015 penjualan mobil di segmen MPV mewah hanya 874 unit.

Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu jumlahnya mencapai 1.156 unit. Menilik rekam jejak penjualan di segmen MPV mewah pun, jumlahnya relatif kecil jika dibandingkan dengan total pasar mobil secara nasional.

Pada 2011 penjualan segmen tersebut selama satu tahun hanya mencapai 4.309 unit dengan total pasar 894.164 unit. Pada 2012 jumlah penjualannya naik menjadi 9.709 unit, dengan total penjualan mobil di semua segmen mencapai 1,116 juta unit.

Setahun berikutnya penjualan MPV mewah naik kembali menjadi 11.898 unit dari total pasar yang mencapai 1,229 juta unit. Sedangkan pada 2014 total pasar mobil mencapai 1.208 juta unit.

General Manager Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin mengatakan, total pasar mobil tahun ini akan turun dari tahun lalu. Analisis itu melihat total pasar pada dua bulan pertama tahun ini sebanyak 182.933 unit yang turun sekitar 15,1% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 215.433.

Dia menilai pasar cukup berat menghadapi pelambatan ekonomi. Meski demikian, menurutnya, penjualan segmen MPV mewah hingga akhir tahun tidak akan berbanding lurus dengan penurunan tersebut. Sebabnya, konsumen di segmen MPV mewah tidak terlalu sensitif terhadap pelambatan ekonomi.

“Yang pasti tahun ini saya pikir total pasar akan turun jika melihat penjualan pada Januari dan Februari. Tapi segmen MPV mewah akan stabil karena mereka tidak terlalu sensitif terhadap harga,” katanya, Minggu (29/3).

Di sisi lain, Presiden Direktur PT NMI Stephanus Ardianto mengamini hal itu. Menurutnya, segmen MPV mewah akan cenderung stabil karena terstimulus model baru.

Meski tidak bisa dibandingkan apple to apple, setidaknya pada kuartal I/2014 sudah ada empat produk baru di segmen ini yang diluncurkan. Nissan dengan Serena terbaru, Honda melalui Odyssey, serta Toyota yang merilis Alphard baru dan mulai memasarkan Vellfire.

“Segmen MPV premium relatif stabil dan sangat bergantung dari ada tidaknya model baru. Segmen ini sensitif karena pelanggannya memang orang-orang yangsaat keluar mobil model baru dia akan beli,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu terlihat dari penjualan pada 2013 yang menjadi terbanyak. Dia mencatat saat itu sedikitnya ada tiga pemain yang merilis model baru termasuk pihaknya melalui Serena.

“Kalau menurut saya segmen ini lebih stabil seperti tahun kemarin 6.000-7.000 unit. Bagaimana pun dengan harga yang cukup tinggi yang membeli kebanyakan menjadikannya additional car,” tuturnya.

Dengan Serena terbaru dia berharap kendaraan itu dapat terjual 250-300 unit sebulan. Pada tahun lalu Serena terjual mencapai 1.712 unit atau rata-rata 143 unit per bulan.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo pun meyakini pasar MPV mewah tahun ini tidak akan bergerak banyak dari capaian tahun lalu. Dari empat varian Alphard terbaru dan Vellfire yang dipasarkan tahun ini, pihaknya memasang target penjualan 150-200 unit.

Penjualan Aphard tahun lalu mencapai 1.146 unit dengan rata-rata penjualan setiap bulan yang hanya 96 unit. Sedangkan Vellfire baru resmi dipasarkan TAM tahun ini, setelah pada tahun-tahun sebelumnya konsumen Indonesia harus membeli kendaraan itu melalui importer umum.

“Berbicara pasar cenderung tidak akan berbeda dengan tahun lalu meski ada model yang baru karena pelambatan ekonomi. Tapi itu situasi saat ini, ke depan kami optimistis pasar otomotif akan berkembang dan dinikmati oleh segmen ini,” ucapnya.

Di sisi lain, Corporate Communications Manager PT Honda Prospect Motor (HPM) Yosep Swasono Agus menilai, pasar di segmen MPV mewah tahun ini akan kesulitan merangkak naik. Sebab itu pihaknya tahun ini hanya menargetkan penjualan di segmen MPV mewah sebanyak 400 unit.

Jumlah itu menurun dari penjualan tahun lalu yang sebanyak 642 unit. Target penjualan Odyssey yang dipasang Honda tahun ini dinilai cukup realistis. Situasi ekonomi yang melambat menjadi pemicu utamanya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cenderung tidak stabil membuat pasar segmen tersebut diperkirakan menurun. Apa lagi Odyssey maupun kebanyakan MPV mewah lain harus diimpor dalam bentuk utuh (CBU).

“Diperkirakan pasar MPV mewah tidak akan sebagus tahun lalu. Karena pasar saat ini dibandingkan dengan tahun lalu diperkirakan turun jadi kami tidak terlalu optimis penjualannya akan sama seperti tahun lalu,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya menargetkan jumlah penjualan yang cenderung konservatif karena pasar segmen MPV mewah sangat kecil. Kontribusi Odyssey pun tidak akan terlalu besar terhadap target total penjualan HPM yang mencapai 170.000 unit tahun ini.

“Karena pasarnya tidak besar. Otomatis saat total pasar diperkirakan stagnan di pasar premium untuk MPV akan turun tapi permintaannya tetap ada,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper