Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab General Motors di Indonesia Tutup?

Ini Penyebab General Motors Indonesia Tutup?
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -  Lesunya industri mobil Amerika di Indonesia rupanya sudah diprediksi sebelumnya. Pengamat otomotif Dewa Yuniardi mengatakan perkembangan industri mobil jepang di Indonesia akan lebih melejit dibanding pabrikan asal Amerika Serikat. “Ini karena brand image mobil Jepang di Indonesia lebih bagus,” ujar Dewa saat dihubungi Tempo.

Menurut Dewa, industri mobil Jepang lebih dahulu memasuki pasar Indonesia daripada Amerika Serikat. Pada 1961, mobil Jepang yang pertama dibuat adalah jip Toyota kanvas.

Berdasarkan hasil riset Tempo, sebenarnya industri otomotif Indonesia dimulai sejak 1920, ketika General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan Chevrolet di Tanjung Priok. Kemudian, kedua produsen beda negara itu bersaing merebut hati konsumen.

Sejak awal mengembangkan sayap di Indonesia hingga akhirnya tutup, Dewa menilai, kalah saing dengan pabrikan asal Jepang. Salah satu contohnya adalah dalam hal distribusi. “Distribusi mobil asal Amerika Serikat ini masih kurang,” ujar dia.

Dewa mencontohkan dari sisi spare-part, mobil Amerika Serikat lebih susah dicari ketimbang yang asal Jepang. Selain itu, show room dan bengkelnya juga masih terbilang sedikit. “Jadi, konsumen akan merasa kesulitan,” ujar dia. Padahal, menurut Dewa, justru aspek kemudahan dalam mencari komponen atau bengkel itulah yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli.

Selain itu, Dewa menjelaskan, keunggulan mobil Jepang juga terdapat pada sisi harga jual kembali. “Harga second mobil Jepang tidak mudah jatuh,” ujar dia. Ini berbeda dengan harga jual kembali mobil Amerika Serikat yang harganya bisa turun drastis. “Beberapa hal itu yang membuat GM susah menyalip mobil Jepang.”

PT General Motors Indonesia, produsen mobil Chevrolet akan menutup pabriknya di Bekasi pada akhir Juni 2015. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2014 penjualan mobil Chevrolet hanya mencapai 10.018 unit mobil. Penjualan terbesar terjadi pada Januari sebanyak 1.463 unit dan terendah pada Desember, yaitu 508 unit.

Penutupan pabrik ini membuat Presiden Direktur PT General Motor Indonesia Michael Dunne memutuskan mengundurkan diri pada akhir Februari lalu.

"Presiden Direktur GM Indonesia Michael Dunne telah memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir Februari untuk memulai kegiatan bisnis pribadi yang merupakan keahliannya," kata Stefan Jacoby, Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International.

Ketua Gaikindo Johnny Darmawan menilai tutupnya pabrik GM ini merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan. Sebab, GM akan beralih untuk memproduksi mobil murah hemat energi atau low cost green car (LCGC) pada 2017. GM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Cina, Liuzhou Wuling.

“Jadi bukan semata-mata tutup. Mereka juga masih memasarkan produk mereka melalui dealer resmi,” ujar Johnny pada kesempatan terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper