Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Mengatasi Dan Menghindari Mobil Matic Mogok

Tips Mengatasi Mobil Matic Mogok
Honda Odyssey Matic/Base4car.com
Honda Odyssey Matic/Base4car.com

Bisnis.com, JAKARTA-Menggunakan mobil dengan transmisi atutomatic atau sering disebut mobil matic, saat ini memang cukup banyak diminati. Selain lebih mudah dalam pengoperasiannya, jalanan perkotaan yang rawan macet memang dirasa paling mudah dilalui menggunakan mobil matic.

Hanya dengan menggeser tuas transmisi ke posisi D, lepas rem, lalu injak gas, mobil pun meluncur mulus tanpa repot mengatur injakan pada pedal kopling. Menambah kecepatan pun, Anda tinggal memperdalam injakan pada pedal gas tanpa harus repot mengoper tuas transmisi dan memainkan kopling.

Namun menggunakan mobil matic memang memerlukan perhatian khusus. Hal ini dilakukan agar mobil kesayangan milik anda tersebut tidak berhenti begitu saja di tengah jalan karena mogok.

Sebagai pencegahan menurut Andi Irawan, kepala bengkel resmi KIA cabang Sunter, pengecekan oli matic pada mobil matic sebaiknya dilakukan setiap hari. Andi mengingatkan bahwa pengecekan oli pada mobil matic, berbeda dengan mobil bertransmisi manual.

“Perlu diketahui, kalau matic itu oli dicek saat mobil menyala. Beda dengan mobil manual yang dilihat saat kondisi mesin mati. Jadi kadang pengguna mobil matic belum mengerti benar hal ini,” ujar Andi, saat diwawancara Bisnis.

Di sisi lain, Andi pun menyebut bahwa mobil matic sangat jarang tiba-tiba mogok di jalan tanpa ada mode peringatan dari mobil tersebut. Mobi matic biasanya dilengkapi oleh mode peringatan, di mana mobil tersebut akan memperingatkan untuk dibawa ke bengkel terdekat.

“Biasanya kalau mau mogok, mobil itu akan ngunci di gigi tiga, itu tandanya mobil harus dibawa ke bengkel terdekat. Rata-rata orang tidak paham kejadian  ini, dikira tenaganya kurang. Maka yang terjadi mobil behenti mendadak dan kopling jadi aus,” lanjutnya.

Akan tetapi jika mobil sudah terlanjur mogok, Andi menyarankan beberapa hal untuk dilakukan. Di antaranya untuk tidak mendorong paksa mobil matic. Sebab untuk beberapa merk mobil memang tidak disarankan untuk didorong paksa, karena ditakutkan akan merusak motor penggerak otomatis dari mobil.

Maka dari itu, menderek mobil matic menggunakan derek gendong sangat disarankan oleh Andi. “Usahakan pakai derek gendong, dan bagian ban yang diangkat haruslah bagian yang ditempati oleh bagian pengerak mobil,” kata Andi.

Untuk penderekan, kecepatan maksimum yang boleh ditempuh hanyalah 60 km/jam. Sedangkan untuk jarak tempuh penderekan mobil, maksimal hanyalah 40 km.

Akan tetapi jika dalam keadaan yang sangat darurat, mobil matic memang bisa didorong begitu saja. Asalkan oli transmisi diisi melebihi batas normal. “Jadi kalau posisi jarum penunjuk itu di posisi full, kita harus tambah lagi itu oli transmisi sebanyak 1 liter,” tutup Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper