Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOBIL MEWAH: Lexus Targetkan Penjualan 2015 Naik Di Atas 10%

Target penjualan pabrikan mobil premium asal Jepang, Lexus, tahun ini naik sekitar 10,5% atau sekitar 700 unit dari raihan penjualan yang ditorehkan pada tahun lalu yang mencapai 627 unit.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Target penjualan pabrikan mobil premium asal Jepang, Lexus, tahun ini naik sekitar 10,5% atau sekitar 700 unit dari raihan penjualan yang ditorehkan pada tahun lalu yang  mencapai 627 unit.

Target tersebut dipatok Lexus di tengah pasar mobil tahun ini yang diprediksi stagnan karena pelambatan ekonomi.

General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja tetap optimistis target itu tercapai.

Asumsi dia, pasar kendaraan premium khususnya dengan harga di atas Rp2 miliar tidak terlalu sensitif dengan kondisi ekonomi saat ini.

Selain itu, jika menilik penjualan Lexus Indonesia sejak 2009, jumlahnya selalu menunjukan tren positif.

Merujuk data terbaru yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada 2009 kendaraan merek Lexus terjual 235 unit.

Tahun berikutnya naik menjadi 309 unit.

Pada 2011 pasar Lexus mencapai 462 unit.

Pada 2012 penjualan Lexus mencapai 612 unit dan setahun berikutnya naik lagi menjadi 622 unit.

Menurut Adrian, sekitar 70% penjualan Lexus ditopang oleh segmen sport utility vehicle (SUV) dan sisanya sedan.

Sebagai gambaran, pada 2014 di segmen SUV Lexus berhasil menjual 481 unit kendaraan di atau setara 76,71% dari total penjualan.

Rinciannya, seri RX 270 terjual hingga 235 unit, RX 350 4X4 terjual 40 unit, RX 450 Hybrid 4x4 sebanyak 2 unit dan LX 570 terjual 114 unit.

Pada tahun yang sama, Lexus menjual 146 unit kendaraan di segmen sedan.

Dari jumlah tersebut, 3 unit disumbangkan seri GS 300, 5 unit GS 450 Hybrid, 62 unit ES 250, 38 unit IS 300, 24 unit LS 460 L, 12 unit LS 600 Hybrid dan 2 unit IS 250.

“Tahun ini kami menargetkan penjualan mencapai 700 unit. Selalu ada peluang untuk segmen premium meski ekonomi melemah. Apa lagi tipe di atas Rp2 miliar konsumennya tidak sensitif. Yang di atas Rp2 miliar line up kami ada dua tipe yaitu LS dan LX,” kata Adrian kepada Bisnis, Selasa (20/1/2015).

Pada 2014, melihat penjualan hingga Oktober sebenarnya penjualan Lexus hampir tak bertumbuh.

Gaikindo mencatat, penjualan Lexus pada periode Januari-Oktober hanya mencapai 551 unit.

Jumlah tersebut turun sekitar 6,1% dari raihan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 587.

Menurut Adrian, setidaknya ada tiga faktor yang tahun lalu sempat menggangu penjualan kendaraan premium di Tanah Air.

Dampaknya pun dinilai akan masih terasa tahun ini.

“Tidak mudah bagi kelas premium karena tahun lalu adalah tahun politik. Kemudian adanya kenaikan PPnBM hingga 125% bagi kendaraan 3.000 cc ke atas. Selain itu kurs dolar yang fluktuatif berpengaruh pada penjualan dan suku cadang,” ujarnya.

Untuk menggenjot penjualan tahun lalu dan tahun ini, strategi Lexus cenderung mendekati konsumen potensial dengan menawarkan kelebihan kendaraan tersebut dari kompetitor. Adrian mengklaim, untuk menstimulus pasar pihaknya tidak akan menggunakan skema diskon.

Lexus menilai diskon merusak brand image secara jangka panjang.

Lexus cenderung mendekati konsumen potensial dengan menawarkan kelebihan kendaraan tersebut dari kompetitor.

Adrian mengatakan secara umum pihak prinsipal pun tidak menargetkan angka penjualan secara pasti.

Di mata prinsipal Lexus, pasar Indonesia menjadi contoh image perkembangan pasar kendaraan premium.

Prinsipal di Jepang lebih mengutamakan pertumbuhan dalam hal kepuasan pelanggan untuk menjaga pasar.

“Karena yang ditargetkan bukan sekadar angka, tapi kepuasan pelanggan yang kami ukur setiap tahun. Yang utama kami hadir bukan sekedar mengejar volume tapi sebagai sebuah brand image,” ucapnya.

Untuk menarik pasar, rencananya pada kuartal I/2015 Lexus akan meluncurkan produk baru yaitu model NX 200 Turbo di segmen SUV, yang saat ini diklaim sudah dipesan 100 unit.

Sebagai catatan akibat pelambatan ekonomi pada Februari Lexus pun akan mengatrol harga di kisaran 10%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper