Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOBIL NASIONAL: Indonesia Perlu Belajar dari China

China berhasil bermatomorfosis sebagai negara industri yang cukup besar. Salah satu penopang utama China adalah industri otomotif di dalam negeri yang menyabet keuntungan besar dari pasar domestiknya.
Geely, salah satu merek otomotif China. /
Geely, salah satu merek otomotif China. /

Kemajuan dan perkembangan pasar otomotif nasional serta prestasi pertumbuhan produksi layak diapresiasi. Namun, membayangkan kehadiran produk otomotif dengan cap lokal adalah soal lain lagi.

Sejak beberapa tahun lalu, pasar domestik khususnya kendaraan roda empat telah menembus kisaran satu juta unit. Pada 2013, jumlah penjualan kepada konsumen di dalam negeri menggapai 1,2 juta unit, sedangkan pada 2014 pun menelurkan volume yang sama.

Di sisi lain, berdasarkan data 2013, Organisasi Internasional Pembuat Kendaraan Bermotor (OICA) menempatkan Indonesia di kategori 15 besar negara produsen mobil. Jumlah mobil buatan dalam negeri hampir setara dengan hasil kinerja industri sejenis di  Prancis maupun Inggris, yang berhasil melempar sekitar satu juta unit per tahun ke pasaran.

Bahkan jika dilihat pertumbuhan produksi tersebut, Indonesia tercatat berada di jajaran lima besar dengan torehan 13,4% pada 2013. Di lingkungan negara-negara Asia, Indonesia menduduki peringkat kedua pertumbuhan tertinggi setelah China yang meraih pertumbuhan produksi sekitar 14,8%, sedangkan Thailand, negeri jiran yang selama ini merupakan barometer industri otomotif Asia Tenggara, hanya mempunyai pertumbuhan sekitar 1,1 %.

Sayangnya, Indonesia tak mempunyai strategi sebagaimana China ikut mendulang keuntungan dari pasar domestik yang besar. Kenyataannya, dari data terbaru Gaikindo, penjualan periode Januari hingga November baru menapak angka 1,129 juta unit, dari  data tersebut, pabrikan asal Jepang meraup sekitar 96,4% total penjualan, dengan merek penguasa pasar seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi.

Seperti yang digambarkan sebuah penelitian Asiya Chaudhary dan Sabiha Khatoon dalam  Far East Journal of Psychology and Business Vol. 6 No. 3, Maret 2012, China berhasil bermatomorfosis sebagai negara industri yang cukup besar. Salah satu penopang utama China adalah industri otomotif di dalam negeri yang menyabet keuntungan besar dari pasar domestiknya.

Secara khusus Far Eastern Journal edisi Maret 2006 vol. 169 no. 2 membahas siasat China dalam mengembangkan produsen mobil lokal. Dalam sebuah kertas analisa dari Jian Sun berjudul “China: The Next Global Auto Power?” menyebutkan berbekal pasar domestik yang besar, sejak 2005 pemerintah China mengharuskan produsen asing menggandeng produsen lokal.

Pemerintah China sukses meyakinkan investor asing untuk menepis ketakutan kehilangan pangsa domestik. Banyak perusahaan otomotif multinasional tetap mempertimbangkan empuknya pasar domestik China.

Dengan perbandingan 24 mobil per 1.000 orang, jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang telah mencapai 700 unit per 1.000 orang dan rerata dunia 120 unit per 1.000 orang, pasar domestik China masih cukup potensial. Buktinya, produsen sekelas Volkswagen maupun General Motors tetap menguasai pangsa pasar.

Ujung-ujungnya, para produsen multinasional itupun tak bisa mengelak. Mereka pun tetap melakukan produksi bersama dengan produsen lokal, bahkan sewaktu banyak produk lokal China malah memproduksi produk yang hampir serupa dengan model dan spesifikasi produk mereka.

Dalam analisa tersebut, Jian Sun menyebutkan para produsen asing lebih banyak memikirkan prospek pasar domestik China serta kesempatan meraih basis produksi yang murah ketimbang menolak kerjasama dengan produsen lokal.

“Berinvestasi di China memang berisiko, tetapi lebih berisiko lagi jika tidak berinvestasi di sana,” demikian simpul Jian Sun memandang pola pikir produsen asing di China.

Alhasil, pemerintah China juga tak kehilangan kesempatan baik di negeri sendiri, beberapa merek lokal pun meraih pangsa seperti Geely dan Chery dari segmen mobil penumpang.

Bahkan sewaktu diteliti, Chery yang merupakan perusahaan milik pemerintah dapat menjual sekitar 180.000 unit per tahun, sedangkan Geely (anak usaha Pemerintah Provinsi Zhejiang) meraih pertumbuhan penjualan 100%.

China berhasil membawa produsen lokal ikut menikmati kue otomotif. Mobil penumpang buatan lokal bahkan menciptakan pertumbuhan 53% tiap tahun, dua kali lipatnya pertumbuhan produsen asing asal Jepang yang hanya sekitar 24%.

Kondisi pasar terakhir di China saat ini, terjadi banjir model dan spesifikasi mobil karena turut terangkatnya produksi dari produsen lokal. Bahkan, dari sekitar 100 produsen mobil terdaftar, terdapat sekitar 104 modil baru yang diluncurkan tiap tahunnya.

BACA JUGA:

Subsidi Naik Terus, Layanan Nanti Dulu
Dikelilingi Sentimen Global, Pasar Modal Indonesia Tetap Positif


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 12/1/2015
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper