Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REVIEW 2014: Penjualan Ritel Suzuki Naik Tipis

PT Suzuki Indomobil Sales membukukan kenaikan penjualan tak signifikan di tataran retailsales sebesar 2% pada periode Januari-November 2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
Suzuki Karimun Wagon R. /
Suzuki Karimun Wagon R. /

Bisnis.com, JAKARTA—PT Suzuki Indomobil Sales membukukan kenaikan penjualan tak signifikan di tataran retailsales sebesar 2% pada periode Januari-November 2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) merilis, pada periode Januari-November 2014 retailsales-nya mencapai 145.356 unit. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu hanya mencapai 142.448 unit.

Jumlah penjualan yang dibukukan Suzuki itu membuat pabrikan Jepang tersebut pada periode Januari-November 2014 berkontribusi 13,3% terhadap total retailsales mobil secara nasional. Persentase kontribusi tersebut naik sekitar 0,3% dari capaian tahun lalu yang hanya 13%.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip SIS, pada periode Januari-November 2013 total retailsales nasional mencapai 1.098.331 unit. Sedangkan pada periode yang sama tahun ini capaiannya menurun 0,7% menjadi 1.090.579 unit.

Davy J Tuilan, 4W Sales Marketing and DND Director PT SIS mengklaim, kenaikan tersebut tak lepas dari keyakinan pihaknya bahwa produk Suzuki selalu diterima di pasar otomotif Indonesia. Di sisi lain menurutnya, hal ini tak lepas dari visi Suzuki menjadikan 2014 sebagai tahun quality up acceleration.    

“Ada dua hal di sini yang membuat penjualan kami meningkat. Pertama produk kami sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga diterima konsumen. Kedua, faktor sumber daya manusia melakukan quality up acceleration. Artinya, ada akselerasi program kami terkait produk dan pelayanan,” kata Davy kepada wartawan di sela-sela acara Year End Media Gathering, Selasa (23/12).

Davy pun mengatakan, kenaikan retailsales tak lepas dari peran besar Suzuki Carry di segmen pikap. Menurutnya, terjadi anomali di pasar otomotif 2014. Saat pasar terpukul karena pelambatan ekonomi, menurutnya, kendaraan di segmen niaga yang biasanya terkena imbas penurunan penjualan terbesar.

Namun hal tersebut tidak terjadi pada Carry. Hal itu dinilai Davy sebagai bentuk optimisme pelaku bisnis terhadap pemerintah baru yang diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi pada 2015. Dari capaian retailsales hingga November 2014, tiga contributor SIS terbesar adalah Carry mencapai 32%, Ertiga 30%, dan Karimun Wagon R 10%.

Gaikindo mencatat, pada periode yang sama tahun ini di tataran wholesales Suzuki mencatatkan 144.878 unit penjualan. Jika dibandingkan dengan retailsales, Suzuki telah berhasil menekan laju stok di tataran diler. Meski demikian Davy tak menyebut secara pasti stok Suzuki saat ini di diler.

Davy menambahkan, pihaknya pada November memang mengurangi pasokan ke tataran diler agar stok tidak berlebih. Pada Oktober wholesales Suzuki mencapai 15.159 unit menurun pada bulan berikutnya menjadi 9.703 unit.

Menurut Davy pada Desember pihaknya akan kembali meningkatkan wholesales. Pasalnya Suzuki optimistis penjualan akan tergenjot, namun secara jumlah Davy enggan berspekulasi. Akan tetapi untuk target retailsales hingga tutup tahun 2014 dia menargetkan mencapai 148.000 unit lebih.

“Kami memang sempat menyesuaikan pasokan, tapi Desember kami akan tingkatkan lagi. Jumlahnya akan sangat bergantung permintaan diler. Untuk retailsales pada Desember kami berharap dapat membukukan 13.000 unit penjualan,” ucap Davy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper