Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR MOBIL: Target Penjualan 2014 Meleset

Dengan penurunan penjualan sekitar 0,23% pada periode Januari-November 2014 dibandingkan dengan periode yang samaBisnis tahun lalu, pelaku usaha menilai target penjualan mobil tahun ini yang dicanangkan 1,25 juta unit semakin sulit dicapai
Pameran mobil./Bisnis.com
Pameran mobil./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Dengan penurunan penjualan sekitar 0,23% pada periode Januari-November 2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pelaku usaha menilai target penjualan mobil tahun ini yang dicanangkan 1,25 juta unit semakin sulit dicapai.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis, total penjualan secara wholesales periode Januari-November 2014 baru menembus 1,129 juta unit. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu jumlahnya mencapai 1,132 juta unit, dengan keseluruhan penjualan pada 2013 yang mencapai 1,229 juta unit.

Melihat hasil penjualan pada semester I/2014 yang mencapai 642.069 unit atau naik dari raihan periode yang sama pada 2013 sejumlah 602.215 unit, Gaikindo sempat optimistis target yang dipatok akan tercapai.

Akan tetapi memasuki semester II/2014 pasar melandai karena kondisi politik yang berdampak pada perlambatan ekonomi.  

Di akhir tahun pasar kembali diuji dengan kenaikan harga bahan bakar bersubsidi serta terkatrolnya suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75%. Pelaku usaha menilai hal tersebut semakin memperlambat pertumbuhan pasar karena konsumen cenderung menunda pembelian.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan pihaknya sudah memprediksi penurunan pasar sejak jauh hari. Oleh karenanya, target akan sedikit terkoreksi.

Jonfis melihat tren penurunan pasar pada November bisa berlanjut hingga penghujung tahun. Konsumen cenderung wait and see pasca harga bahan bakar bersubsidi dinaikan pemerintah.

"Kami sudah melihat kecenderungan ini sejak awal. Target memang akan terkoreksi, tapi selisihnya tipis sekali," kata Jonfis.

Sementara itu General Manager Marketing Strategy and Public Relations PT Nissan Motor Indonesia (NMI)Budi Nur Mukmin mengatakan terjadi anomali di pasar pada akhir tahun. Seharusnya pasar pada akhir tahun menanjak dengan asumsi agen pemegang merek (APM) kejar target penjualan dengan menawarkan berbagai promosi.

Di sisi lain, siklus musiman biasanya terjadi pembelian yang cukup besar karena kondisi keuangan masyarakat khususnya pegawai cenderung meningkat dengan adanya bonus tahunan.

"November tidak terjadi kenaikan ini agak aneh sebenarnya. Biasanya akhir tahun meningkat. Sebelum tutup tahun biasanya APM genjot penjualan dengan berbagai promosi. Di sisi lain konsumen menyambut ini. Tapi itu tidak terjadi, target saya pikir tidak akan tercapai" tutur Budi.

Menurut dia, kondisi pasar tertahan karena masalah politik yang berdampak panjang. Selain itu kenaikan harga bahan bakar dan suku bunga cenderung membuat konsumen menunggu kondisi ekonomi yang lebih stabil.

Meski demikian menurutnya pasar masih kemungkinan menanjak pada Desember karena APM akan semakin gencar melakukan promosi. Budi berharap pada 2015 pemerintah dapat menjaga stabilitas variabel ekonomi makro yang lain, sehingga tren negatif pasar tidak akan berlanjut.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengatakan, target meleset tipis dengan 1,2 juta unit tahun ini. Menurutnya, meski penjualan November melandai, secara seasonal konsumen lebih memiliki kesempatan dalam membeli kendaraan pada Desember.

"Ada seasonal condition di mana konsumen lebih memiliki kesempatan dalam membeli kendaraan pada Desember. Selain akan banyak program penjualan konsumen yang pegawai biasanya punya bonus akhir tahun," ujar Samulo.

Samulo menambahkan, kenaikan harga bahan bakar memang membuat konsumen menunda pembelian karena tingkat inflasi yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper