Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BBM NAIK: Yamaha dan TVS Turunkan Target

Setelah penaikan harga bahan bakar Rp2.000 pelaku bisnis memprediksi pasar sepeda motor pada November dan Desember akan melandai, hal ini membuat agen pemegang merek cenderung menurunkan target penjualan pada 2014
Model dan motor Yamaha. /
Model dan motor Yamaha. /

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah penaikan harga bahan bakar Rp2.000 pelaku bisnis memprediksi pasar sepeda motor pada November dan Desember akan melandai, hal ini membuat agen pemegang merek cenderung menurunkan target penjualan pada 2014.

General Manager Marketing Communication, PR & Community Development PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengatakan, pada 2014 target penjualan yang dipatok pihaknya sebanyak 2,6 juta unit. Dengan pasar yang diperkirakan melemah, Yamaha mengoreksi target tersebut.

“Kami mengoreksi target dari yang dipatok awal sekitar 2,6 juta unit. Tapi kami masih yakin capaian pada 2014 akan naik dari tahun lalu,” kata Masykur kepada Bisnis, Kamis (20/11/2014).

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merilis, penjualan Yamaha periode Januari-Oktober mencapai 2.099.578 unit. Total pasar Yamaha pada 2013 mencapai 2.495.796 unit. Menurut Masykur pada November dan Desember pasar Yamaha akan menurun sekitar 5% dibandingkan dengan raihan Oktober yang mencapai 193.238 unit.

Dari raihan penjualan Yamaha pada periode Januari-Oktober, sebanyak 425.426 unit disumbangkan segmen  underbone atau bebek. Sebanyak 474.509 unit disumbangkan segmen sport dan 1.199.643 unit disumbangkan segmen skuter matik (skutik). Masykur menyebut, yang paling terdampak karena kenaikan harga bahan bakar adalah segmen entry level, macam Yamaha Mio.

Untuk mengurangi penurunan pasar, Masykur menyebut, pihaknya pada Desember akan meluncurkan produk baru yaitu, Blue Core. Produk tersebut merupakan skuter matik(skutik) yang diklaim lebih irit bahan bakar sekitar 30%-50% dari Mio series.

Chief Marketing Officer PT TVS Motor Company Indonesia Herry Budijanto Dragono menyebut, di awal pihaknya menargetkan penjualan hingga 28.000 unit sepeda motor. Target itu naik dari capaian penjualan pada 2013 yang mencapai 19.865 unit. Dengan adanya kenaikan harga bahan bakar menurutnya target terealistis tahun ini sekitar 25.000 unit.

“Kami merevisi target, karena sisa waktu penjualan tahun ini sekitar satu setengah bulan lagi. Yang paling realistis sekitar 25.000 unit,” ujar Herry.

Capaian penjualan pabrikan India tersebut pada periode Januari-Oktober baru mencapai 19.445 unit. Pada November dan Desember Herry yakin pihaknya akan mampu menjual sekitar 6.000 unit. Pasalnya TVS memiliki pesanan sepeda motor untuk beberapa instansi termasuk memenuhi permintaan ekspor.

Herry mengatakan, dengan adanya kenaikan harga bahan bakar pasar ekspor tidak lantas terpengaruh. Hingga Oktober ekspor TVS sudah mencapai 11.135 unit dari total ekspor sepeda motor nasional yang mencapai 32.073 unit. Herry pun mengamini dampak terbesar kenaikan harga bahan bakar akan menimpa segmen menengah ke bawah. Saat ini di pasar Indonesia TVS baru memasarkan produk menengah ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper