Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN MOBIL: Pasar MPV Tergerus

Pasar mobil periode Januari-Oktober 2014 naik 1,76% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu, akan tetapi di sisi lain tulang punggung otomotif Indonesia yaitu segmen MPV tidak merasakan pertumbuhan tersebut
 Pasar mobil periode Januari-Oktober 2014 naik 1,76% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu. /
Pasar mobil periode Januari-Oktober 2014 naik 1,76% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu. /

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar mobil periode Januari-Oktober 2014 naik 1,76% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu, akan tetapi di sisi lain tulang punggung otomotif Indonesia yaitu segmen MPV tidak merasakan pertumbuhan tersebut.

Sebagai gambaran, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis, penjulan mobil di tataran wholesales periode Januari-Oktober 2014 mencapai 1,03 juta unit, sedangkan periode yang sama tahun lalu 1,02 unit. Di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) terjual 319.122 unit turun sekitar 1,55% dari raihan tahun lalu yang mencapai 324.150 unit. Total pasar LMPV pada 2013 mencapai 379.206 unit

Segmen medium MPV terjual 72.680, turun sekitar 30,7% dari tahun lalu yang mencapai  104.932 unit. Total pasar medium MPV pada 2013 mencapai 123.498 unit. Di segmen high MPV terjual 6.279 unit, turun sekitar 41,8% dari capaian tahun lalu yang mencapai 10.794 unit. Total pasar segmen high MPV pada 2013 mencapai 11.898 unit.

Dari informasi yang dirangkum Bisnis, pebisnis otomotif menyebut penurunan pasar karena perlambatan ekonomi yang terjadi tahun ini. Kondisi makro ekonomi terganggu stabilitas politik lantaran pemilu lalu. Dampaknya, daya beli melemah sehingga konsumen cenderung menunda pembelian.

Penurunan pasar terjadi hampir di semua segmen kecuali low cost green car (LCGC) yang terus bertumbuh karena dinilai berharga relatif murah dan irit bahan bakar. Segmen yang mulai dipasarkan akhir tahun lalu tersebut pada Januari-Oktober terjual sekitar 144.624 unit. Padahal Gaikino menargetkan LCGC laku 120.000 unit pada 2014.

Menurut Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto, wajar jika pasar kendaraan segmen MPV di semua kelas tahun ini melandai. MPV sebagai penyumbang terbesar pasar otomotif nasional akan sangat terdampak saat total pasar menurun. Pada 2013 total penjualan segmen MPV tercatat 514.062 unit. 

Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 41,8% terhadap total pasar otomotif pada tahun tersebut yang mencapai 1.229.904 unit. Pada periode Januari-Oktober total penjualan MPV nasional mencapai 398.081 unit berkontribusi sekitar 38,3% terhadap total pasar yang mencapai 1.038.298 unit.

Jongkie mengatakan, persaingan pun semakin berat. Agen pemegang merek (APM) mengeluarkan produk baru di segmen tersebut karena tergiur dengan pasar terluas. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir beberapa produk baru bermunculan. Di kelas LMPV pada 2012 hadir Suzuki Ertiga, dan Nissan Evalia.

Setahun berikutnya lahir Chevrolet Spin dan Mazda VX-1, dan pada 2014 Honda Mobilio mulai dipasarkan. Kehadiran produk-produk tersebut menyaingi pemain lama seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Daihatsu Luxio, serta Suzuki APV. Di kelas medium MPV tak kalah sengit.

Mitsubishi Delica medium MPV bercitarasa sport utility vehicle (SUV), hadir pada 2014 untuk bersaing dengan Proton Exora, Isuzu Panther, Honda Freed, Toyota Innova, serta Nisssan Grand Livina. Di kelas tertinggi Toyota Nav 1 hadir pada 2013 dan siap menyaingi tujuh kompetitor lainnya di luar Toyota Alphard.

Selain itu, Jongkie menganggap ada sedikit peralihan konsumen dari LMPV ke segmen LCGC. Menurut dia, pangsa MPV hingga Oktober merepresentasikan hasil akhir jatah pasar segmen MPV pada tahun ini.

“Pangsa pasar MPV hingga Oktober merupakan gambaran hingga akhir tahun karena waktu tinggal dua bulan lagi. Penurunan terjadi karena di segmen LMPV ada sebagian konsumen, meski angkanya pasti kecil, pindah ke LCGC. Selain itu pasar segmen MPV persaingannya semakin ketat,” kata Jongkie kepada Bisnis, Rabu (19/11).

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengamini jika ada perpindahan konsumen namun dalam jumlah yang tidak signifikan. Hadirnya LCGC menjadi pertimbangan bagi konsumen LMPV terhadap kendaraan yang dinilai ekonomis.

Konsumen medium dan high MPV pun ada kemungkinan beralih pada segmen SUV yang dinilai lebih tangguh untuk kondisi infrastruktur di Tanah Air. Namun kendala penurunan pasar yang utama tetaplah masalah ekonomi yang melambat pada 2014.

“Faktor utama karena terpengaruh kondisi ekonomi secara umum. Adanya LCGC konsumen berpikir untuk memilih kendaraan yang lebih ekonomis. MPV ke SUV pun ada kemungkinan pindah tapi kecil. Karena segmen konsumen di kalangan penyuka MP dan SUV cenderung konsisten,” ucap Samulo.

Samulo menilai, pada 2015 kontribusi segmen MPV sebagai yang terbesar tidak akan tergantikan. MPV dirasa sebagai kendaraan yang masih merepresentasikan pilihan mayoritas pasar nasional, yang cenderung menyukai kendaraan berkapasitas penumpang lebih dari lima orang dan serba guna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper