Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Pabrikan Komponen Otomotif Dituntut Giat Berinovasi

Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen Astra Otoparts dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif
Pabrikan komponen otomotif dituntut giat berinovasi. /
Pabrikan komponen otomotif dituntut giat berinovasi. /

Bisnis.com, JAKARTA—Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen Astra Otoparts dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif.

Menurut Presiden Direktur PT Astra Otoparts Hamdhani, inovasi penting ditingkatkan agar pengusaha lokal tidak kalah dengan pengusaha komponen dari luar yang memang sudah maju di bidang produk maupun proses manufaktur. Inovasi yang dimaksudnya adalah mengubah cara kerja lama khususnya di bidang pengembangan produk dan manufacturing .

Untuk mendukung hal itu, diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, investasi, serta dukungan dari berbagai pihak khususnya pemerintah. Hamdhani mengatakan, pemerintah harus memiliki strategi khusus agar produk domestik terlindungi.

“Masyarakat kita tak terbiasa dengan inovasi, perlu tenaga kerja terdidik. Kedua adalah biaya yang tidak sedikit, seperti investasi di peralatan. Kita perlu dukungan dari semua pihak, dalam hal ini saya tidak bilang proteksi tapi pengutamaan industri dalam negeri perlu ditingkatkan. Kita harus berpikir karena kita anggota WTO, tentunya pemerintah tidak bisa memberikan sesuatu yang akan dinilai tidak fair,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/11).

Dalam menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean (MEA)Hamdhani menyebut tidak ada hal lain selain meningkatkan unsur competitiveness. Artinya bisa memproduksi dalam cara yang baik, namun menghasilkan produk yang murah dengan kualitas bagus disertai proses delivery yang baik.

“Karena kompetisinya hanya akan melihat unsur quality, competitiveness, serta delivery. Kalau mau lebih lebar lagi, unsur development dan juga management. Ini semua diperlukan perusahaan-perusahaan otomotif di Indonesia untuk bisa bertahan,” ujarnya.

Saat ditanyai perihal seberapa besar industri otomotif saat ini menggunakan komponen lokal, Hamdhani menyatakan sulit menakar komponen yang murni produk dalam negeri. Pasalnya ada asumsi bahwa lokal konten adalah komponen yang didapatkan di Indonesia dan bukan dibuat di Indonesia.

Hamdhani menyebut, saat ini menjadi keharusan pemerintah menyediakan bahan baku untuk industri komponen. Dia mencontohkan, bahan baku yang masih impor dengan kebutuhan yang sangat tinggi seperti steel plate, plastik, dan alumunium.

“Data kadang menipu. Itu harus diperhatikan, seolah bahwa lokalisasi itu sedemikian besar padahal itu masih impor. Minimal proses produksi dilakukan di Indonesia, mungkin itu bisa dikategorikan komponen lokal. Kalau itu semua sudah dipenuhi baru kita bisa dikatan full lokalisasi,” ucapnya.

Hamdhani menambahkan, saat ini produksi komponen dari Astra Otoparts sekitar 48% dipasarkan untuk  after market. Dari jumlah tersebut, 38% untuk pasar domestik dan 10% untuk diekspor. Sementra itu, sekitar 52% produksi Astra Otoparts digunakan untuk kendaraan baru hasil pabrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper