Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TVS Targetkan Ekspor Sepeda Motor 20.000 Unit

Pabrikan sepeda motor asal India, TVS, menargetkan hingga 20.000 unit lebih ekspor pada 2014
Produk sepeda motor TVS/Istimewa
Produk sepeda motor TVS/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan sepeda motor asal India, TVS, menargetkan hingga 20.000 unit lebih ekspor pada 2014.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, ekspor TVS pada 2013 mencapai 11.087 unit kendaraan utuh (CBU). Jumlah tersebut berkontribusi 40,85% dari total ekspor sepeda motor yang mencapai 27.135 unit, sekaligus menjadi yang terbanyak.

Untuk ekspor pada tahun lalu, anggota AISI lainnya yaitu Honda membukukan 3,872 unit, Kawasaki 2.104 unit, Suzuki 6.872 unit, dan Yamaha 3.200 unit. Sedangkan pada periode Januari-September 2014 jumlah ekspor sepeda motor anggota AISI secara total sudah mencapai 27.083 unit.

Dari jumlah tersebut TVS berkontribusi 9.452 unit atau sekitar 34,9%. Merek yang lain masing-masing Honda 3.031 unit, Kawasaki 3.137 unit, Suzuki 63 unit, Yamaha 11.400 unit.

Menurut Chief Marketing Officer PT TVS Motor Company Indonesia Herry Budijanto Dragono, target tahun ini akan lampaui raihan tahun lalu karena masih banyak pesanan ekspor yang belum dikirim. Dia mencontohkan, pihaknya sedang mengerjakan pemesanan 6.000 unit tipe Max Semi Trail untuk negara-negara di kawasan  Afrika Barat, serta sedang dealing dengan Kolombia sekitar 1.800 unit.

“Pasti lebih dari 2013. Karena inden saat ini belum terpenuhi semua. Kita masih koordinasi dengan vendor lokal karena kaget dengan peningkatan produksi. Ekspor tahun ini mungkin bisa lebih dari 20.000 unit,” ujar Herry, Kamis (16/10/2014).

Herry mengatakan, pihaknya memang harus terus menaikan ekspor untuk menjaga eksistensi pabrikan India tersebut, di kancah bisnis sepeda motor Tanah Air. Pasalnya, kontribusi penjualan TVS saat ini masih kecil jika dibandingkan dengan anggota AISI lainnya.

Pada 2013 total pasar sepeda motor mencapai 7,77 juta unit. TVS berkontribusi sekitar 0,25% atau setara 19.865 unit. Pada periode Januari-September 2014 total pasar sepeda motor baik domestik maupun ekspor mencapai 6,07 juta. TVS baru membukukan 16.945 unit.

“Kalau kami tidak kembangkan ekspor pabrik TVS akan tutup. Karena itu stategi kami ekspor harus digenjot. Mau tidak mau strategi kami tidak berkutat pada pasar dalam negeri. Ekspor harus digenjot supaya skala produksi terpenuhi untuk menutupi target,” katanya.

Saat ini line up TVS di segmen bebek ada dua varian, yaitu Neo 110 dan Rockz 110. Di segmen sport empat varian,  yaitu Apache 180 dan 160 serta Max Standar 125 dan Max Semi Trail 125. Sedangkan di segmen skuter matik ada TVS Dazz. Dari line up tersebut tidak ada varian khusus yang ditonjolkan sebagai produk ekspor. Sebabnnya, setiap negara tujuan ekspor memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap line up TVS. 

“Masing-masing negara punya karakteristik sendiri. Seperti Iran sangat suka dengan TVS Rockz. Motor ada pemutar musik, ada charger ponsel. Itu fenomena baru bagi mereka. Afrika Barat yang medannya tangguh awalnya TVS Neo disitu, tapi begitu lihat Max Semi Trail dengan harga selisih sedikit, mereka beralih,” kata Herry.

Menurut dia, saat ini TVS dari Indonesia di ekspor ke negara-negara kawasan Afrika, Brasil, Iran, Myanmar, Kolombia, Laos, Kamboja, serta Filipina. Saat ini pabrik TVS di Karawang, Jawa Barat, memiliki kapasitas terpasang hingga 300.000 unit per tahun. Dari jumlah tersebut, kapasitas terpakai baru sekitar 3.000 unit per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper