Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAIKINDO: Penurunan MPV Bisa Goncang Pasar Otomotif

Penurunan penjualan kendaraan di segmen multi purpose vehicle diprediksi pelaku usaha otomotif dapat mengguncang pasar kendaraan nasional. Pasalnya, segmen kendaraan multi purpose vehicle (MPV) menjadi penyumbang penjualan terbesar bagi pasar otomotif di Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA—Penurunan penjualan kendaraan di segmen multi purpose vehicle diprediksi pelaku usaha otomotif dapat mengguncang pasar kendaraan nasional. Pasalnya, segmen kendaraan multi purpose vehicle (MPV) menjadi penyumbang penjualan terbesar bagi pasar otomotif di Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pada 2013, total pasar 1.229.904 unit di tataran wholesales. Dari jumlah tersebut, penjualan MPV mencapai 514.601 dengan rincian low MPV 379.205 unit, medium MPV 123.498 unit, dan upper MPV mencapai 11.898 unit.

Pada periode Januari-Agustus 2013, penjualan segmen MPV mencapai 350.737 dari total pasar otomotif 792.357 unit. Dari jumlah tersebut low MPV mencapai 257.157 unit, medium MPV 84.427 unit, dan upper MPV 9.153 unit.

Secara year to date 2014, penjualan segmen MPV mencapai 322.903 unit, dengan rincian low MPV 257.456 unit, medium MPV 60.364 unit, dan upper MPV 5.083 unit. Pada periode yang sama, pasar otomotif mencapai 830.398 unit.

Menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, menurunnya pasar MPV dipengaruhi perilaku konsumen yang menunda pembelian karena faktor ekonomi dan politik tahun ini.

“Akan cukup berpengaruh terhadap pasar otomotif nasional jika segmen MPV turun. Target Gaikindo pasar tahun ini 1,25 juta unit jadi semakin berat,” katanya kepada Bisnis, Selasa (30/9/2014).

Menurut dia, pasar di sisa waktu tahun ini akan semakin berat. Pasalnya, industri otomotif masih harus menghadapi exchange rate yang berfluktuatif, rupiah yang melemah, dan suku bunga yang tinggi. Selain itu, isu kenaikan bahan bakar dan pajak progresif dinilai bisa berkontribusi menurunkan pasar.

Dilihat dari hal tersebut, bahkan, Jonfis pernah mengatakan kepada Bisnis pasar otomotif tahun ini memungkinkan di bawah 1,2 juta unit. Menurutnya, pasar tahun ini tertolong segmen low cost green car (LCGC) yang bisa berkontribusi sekitar 15% dari total pasar 2014. Dia pun mengatakan, di segmen low MPV terjadi kenaikan sedikit secara year to date karena dorongan produk Honda Mobilio.

Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Public Relations PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengamini penurunan pasar terjadi karena faktor ekonomi tersebut. Dia mengatakan, pasar MPV yang mengalami penurunan akan menurunkan total market kendaraan pada tahun ini.

Analisis Budi, pasar akan semakin anjlok jika pasar kendaraan komersial ikut turun. Dari informasi yang dirangkum Bisnis, pasar kendaraan komersial tahun ini memang diprediksi ikut melemah. Persentase penurunannya bahkan bisa mencapai 14%.

“Saya pikir jika pasar kedua segmen kendaraan itu terganggu dampaknya akan signifikan. Karena dua kontributor terbesar pasar otomotif Tanah Air adalah segmen MPV dan komersial,” tuturnya.

Namun menurut Budi, masih ada kesempatan bagi pasar untuk kembali bergairah di sisa waktu tahun ini. Dia memperkirakan pasar MPV akan tergenjot pada September karena adanya ajang Indonesia International Motor Show (IIMS)2014.

“Jika itu terjadi masih ada kesempatan meraih 1,2 juta unit tahun ini. Dengan catatan selama 4 bulan terakhir penjualan total mencapai 450.000 unit, tapi rasanya berat karena Desember ada momen libur Natal. Tahun ini ada kemungkinan total penjualan hanya 1,1 juta atau 1,15 juta jika MPV dan komersial tidak naik,” ujar Budi.

Di sisi lain, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengatakan pasar MPV turun karena memang pasar otomotif Indonesia di luar LCGC sepanjang 2014 melorot. Meski demikian, rahmat masih optimistis pasar otomotif pada 2014 lebih besar dari tahun lalu.

Pasalnya, kehadiran LCGC memberikan kontribusi yang positif pada pasar otomotif. Rahmat pun mengamini jika penurunan pasar khususnya MPV terjadi karena faktor ekonomi akhir-akhir ini yang belum menunjukkan tren positif.

“Jika LCGC “dikeluarkan” pasar otomotif secara umum turun, otomatis MPV turun. Penurunan MPV lebih terkait pasar otomotif nasional yang memang turun karena faktor ekonomi,” kata Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper