Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA: Penjualan Turun 3% pada 2014

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memperkirakan penjualan Isuzu pada 2014 turun hingga 3% sebagai dampak menurunnya pasar kendaraan komersil di Tanah Air.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memperkirakan penjualan Isuzu pada 2014 turun hingga 3% sebagai dampak menurunnya pasar kendaraan komersil di Tanah Air.

Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi pasar dalam negeri untuk kendaraan di segmen komersial hingga Agustus menurun hingga 14%, sehingga memengaruhi penjualan IAMI sepanjang 2014.

"Di tataran penjualan wholesales Isuzu akan mengalami penurunan sekitar 3% tahun ini dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang berhasil menjual 31.527 unit kendaraan," ujarnya, Rabu (17/9/2014).

Turunnya pasar segmen kendaraan komersial tersebut tampaknya memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada penjualan IAMI. Pasalnya, IAMI yang mendistribusikan produk baru MU-X sebagai penopang segmen LCV sejak Juli 2014, tetap tidak bisa menggenjot penjualan pada tahun ini.  

Meski demikian, Yohannes mengklaim pangsa pasar medium truck IAMI naik sekitar  4% dibanding tahun lalu. Sedangkan untuk segmen light truck naik sekitar 3%-4%.  

Yohannes pun mengakui jika pasar pada semester II/2014 memang cukup berat. Setidaknya ada tiga faktor yang akan memberatkan pasar otomotif dalam negeri  hingga penghujung 2014 nanti.

“Berat memang. Pertama dolar merangkak naik. Kedua gonjang ganjing kenaikan bahan bakar belum selesai. Ketiga pertumbuhan ekonomi dunia melamban. Secara keseluruhan ekonomi dunia tidak secerah yang diharapkan. Ini mungkin imbasnya sudah ke Indonesia sehingga kita agak slow down,” tuturnya.

Yohannes menambahkan, meski tahun ini penjualan Isuzu diperkirakan turun, pihaknya akan menggenjot penjualan tahun depan. Target pada 2015 IAMI membukukan hingga 35.000 unit penjualan.

Sikap optimistis Yohannes bukan tanpa alasan. Pabrik Isuzu yang baru di Karawang akan segera dioperasikan. Selain itu, kondisi politik dan ekonomi dalam negeri pada 2015 dinilai akan lebih stabil, dan membuat pasar kendaraan komersial lebih bergairah.

“Tapi tahun depan digenjot lagi. Harapan saya dengan pelantikan presiden baru kondisi stabil dan ekonomi China membaik, yang otomotis ekspor komoditi naik juga. Ini mendorong semuanya. Selain itu, pabrik baru kami akan dioperasikan sehingga produksi aman,” ucapnya.

 Sebagai catatan, pabrik IAMI yang lama di Bekasi memiliki kapasitas produksi maksimal 40.000 unit per tahun. Sedangkan pabrik baru diproyeksikan bisa memproduksi hingga 80.000 unit kendaraan per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper