Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OTOMOTIF: Penjualan Isuzu Merosot 8,9%, Kenapa?

Penjualan Isuzu di tataran wholesales pada periode Januari-Agustus 2014 merosot hingga 8,9% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh lesunya pasar kendaraan komersial di Indonesia
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Binis.com, JAKARTA - Penjualan Isuzu di tataran wholesales pada periode Januari-Agustus 2014 merosot hingga 8,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini dipengaruhi oleh lesunya pasar kendaraan komersial di Indonesia.

Hingga bulan ke delapan pada 2014, penjualan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) hanya 18.846 unit. Pada periode yang sama pada 2013 IAMI mampu mencatatkan jumlah penjualan hingga 20.700 unit.

Menurut Presiden Direktur PT IAMI Yohannes Nangoi, hal ini tak lepas dari menurunnya pasar kendaraan komersial di Tanah Air. Pasar dalam negeri untuk kendaraan di segmen komersial hingga Agustus menurun hingga 14%.

Maklum saja, dalam penjualan IAMI bertumpu pada kendaraan komersial. Saat ini IAMI membagi line up yang dimilikinya ke dalam dua segmen, yaitu commercial vehicle (CV) dan light commercial vehicle (LCV).

Segmen LCV memiliki kontribusi 25% terhadap penjualan IAMI, dan sisanya adalah CV alias kendaraan komersial.

Menurut Yohannes, pasar kendaraan komersial di Nusantara tahun ini tidak bisa menikmati pertumbuhan penjualan kendaraan nasional yang diprediksi mencapai 1,25 juta unit. Pertumbuhan penjualan tahun ini hanya akan dirasakan oleh segmen passanger car.

“Kendaraan komersial sedikit tertekan, turun 14% tahun ini. Karena memang saat ekonomi terganggu dengan adanya agenda politik besar yang terjadi, pelaku industri cenderung menunda investasi. Otomatis terhenti di situ. Berbeda dengan masyarakat umum yang membeli kendaraan penumpang, tidak terganggu,” ujar Yohannes kepada Bisnis, Rabu (17/9/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper