Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Optimistis Pasar Mobil Mewah Tetap Tumbuh

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian meyakini kenaikan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil di atas 3.000 cc menjadi 125% tak menggerus pasar segmen kendaraan ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian meyakini kenaikan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil di atas 3.000 cc menjadi 125% tak menggerus pasar segmen kendaraan ini.

Dirjen Indusri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan pasar mobil mewah pascakenaikan PPnBM tidak lumpuh. Pangsa pasar kendaraan yang umumnya diisi merek asal Eropa ini bahkan diyakini bakal meluas.

“Impor produk di atas 3.000 cc langsung turun tapi sekarang lebih fokus menjual produk di bawah 3.000 cc. Sepertinya pasar mobil Eropa bakal naik tahun ini karena banyak produk baru,” kata Budi kepada Bisnis, Senin (13/7/2014).

Mobil mewah berbeda dengan kendaraan tipe standar yang akan diserap oleh mayoritas konsumen sehingga jadi mobil sejuta umat. Produk premium lebih fokus kepada eksklusivitas sehingga pemasarannya takkan menjamur karena harganya mahal.

Karakter produk dan segmen pasar yang berbeda menjadikan skala industri mobil premium berbeda dengan produk standar. Skala keekonomian produksi massal kendaraan mewah, tutur Budi, sekitar 3.000 unit per tahun sedangkan mobil standar lain 30.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper