Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STEPHANUS ARDIANTO Ingin Wujudkan Nissan Jadi Group Top di Nusantara

Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) yang baru, Stephanus Ardianto, ingin membawa brand Nissan masuk top group merek otomotif yang bersaing di Nusantara
Nissan Juke /Bisnis.com
Nissan Juke /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) yang baru, Stephanus Ardianto, ingin membawa brand Nissan masuk Top Group merek otomotif yang bersaing di Nusantara.

Menurut dia, di negeri asalnya Jepang, Nissan ada di urutan tiga atas brand otomotif, setelah Toyota dan Honda. Bahkan dia mengklaim, di negara dengan pasar otomotif terbesar di dunia, China, Nissan menempati urutan pertama pabrikan Jepang dalam hal brand dan penjualan.

“Salah satu caranya, NMI akan meningkatkan research and development di Indonesia, sehingga kita bisa meningkatkan lokalisasi untuk memperbanyak produk lokal. Di Indonesia yang bisa melokalisasi produknya lebih banyak, turunin biaya lebih banyak, akan lebih kompetitif,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

 Menurut Ardianto, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan hal tersebut, agar dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan Nissan akan masuk dalam top group otomotif di Tanah Air.

“Di Indonesia mungkin bicara top group bicara volume berarti Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu. Kalau di lihat dari segi brand berarti Toyota dan Honda. Kalau volume lima besar kalau brand tiga besar,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper