Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agung Automall Pekanbaru Jual 800 unit Mobil dalam Toyota Expo 2013

Bisnis.com, PEKANBARU—Diler resmi Toyota di Riau, PT Agung Automall, berhasil mencapai penjualan hingga 806 unit kendaraan hanya dalam waktu 3 hari masa promosi Toyota Expo 2013, yang digelar pada 6—8 Desember lalu di Mal SKA, Pekanbaru.

 Mahmud Fauzi, Kepala Cabang Agung Automall SM Amin mengatakan Toyota Expo 2013 adalah promo terakhir Toyota pada tahun ini. Meski demikian, penjualan seperti biasa terus berlangsung.

“Selama 3 hari kemarin, SPK [Surat Pemesanan Kendaraan] mencapai 806 unit. Tapi butuh waktu untuk pengiriman, tidak bisa langsung semuanya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/12/2013).

Selain mendapatkan diskon harga, selama masa promosi konsumen juga dimanjakan dengan berbagai hadiah langsung seperti TV dan aksesori lainnya.

Menurutnya, dari total 806 unit yang terjual itu, sekitar 50%-nya merupakan Toyota Avanza, sedangkan sisanya adalah Toyota Kijang Innova dan Toyota Rush. Meski pengirimannya bertahap, namun dipastikan seluruhnya bisa di-deliver Desember ini.

“Kalau untuk yang Agya, pengirimannya dicicil. Sebelum promo ini, penjualan yang biasa juga tetap jalan kan. Jadi mungkin Januari baru bisa dikirim lagi. Kalau Agya, sebulan kapasitasnya hanya 200 unit,” ujarnya.

Adapun untuk keseluruhan tahun ini, penjualan kendaraan Toyota di Riau ditargetkan mencapai 11.000 unit. Namun Mahmud memprediksi, hanya 90% dari target yang bisa tercapai atau sekitar 10.000 unit saja.

“Per November sudah 9.000-an. Secara keseluruhan tahun ini paling 10.000-an, soalnya market lagi slow,” ujarnya.

Per Oktober 2013, penjualan Toyota di Riau masih nomor satu dengan pangsa pasar atau market share sebesar 32,3%. Angka tersebut naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 30,8%.

Sementara itu untuk tahun depan, Mahmud memprediksi market masih slow, tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Oleh sebab itu, target penjualan dipasang moderat atau sama dengan tahun ini.

“Tahun depan walaupun ada pemilu, kami perkirakan belum ngefek seperti waktu pemilu 5 tahun lalu [pada 2009]. Kenapa? Karena kondisi ekonomi tahun depan, secara umum juga belum begitu pulih,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper