Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Penjualan Toyota September-Oktober Berlanjut ke November

Toyota mencetak penjualan dari diler ke konsumen (retailsales) tertinggi selama September dan Oktober di level 39.000 unit. Akankah ini berlanjut hingga November?

Bisnis.com, JAKARTA — Toyota mencetak penjualan dari diler ke konsumen (retailsales) tertinggi selama September dan Oktober di level 39.000 unit. Akankah ini berlanjut hingga November?

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo menilai tren retailsales tersebut akan bertahan di bulan ke-11. “Mudah-mudahan [pada November] bisa kita capai 39.000-an unit,” katanya kepada Bisnis, Rabu (13/11/2013).

Tepatnya, selama September penjualan menyentuh 39.162 unit lantas naik tipis menjadi 39.334 unit pada Oktober. Bahkan, keseluruhan retailsales Januari-Oktober 2013 tumbuh sekita 6% menjadi 349.978 dari 328.213 unit pada tahun lalu.

Pencapaian tersebut berasal dari berbagai produk Toyota yang mengaspal di Indonesia, baik di segmen sedan, kompak, MPV, SUV, 4x4, pikap, 2 ton, dan van. Secara keseluruhan kontribusi terbesar datang dari kendaraan serbaguna (multi-purpose vehicle/MPV) 230.603 unit.

Setiap bulan, MPV menyumbang penjualan terbanyak mencapai 22.068 unit pada Oktober. Dua segmen dengan penjualan terbesar lainnya ialah mobil kompak 7.661 unit dan SUV 4.190 unit. “Menurut saya pasar Toyota di November tetap stabil seperti September dan Oktober,” ucap Rahmat.

Pada tahun ini, TAM selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota mematok penguasaan pasar sebesar 36%. Perseroan mencatat sampai dengan bulan ke-10 martket share baru tercapai 35,4% khusus untuk merek Toyota.

Padahal selama periode yang sama pada 2012, TAM sudah mencapai pangsa pasar 36,5%. Tapi ATPM percaya diri target 36% akan tercapai di penghujung tahun.

Retailsales Toyota Astra Motor (Unit)

Segmen

September

Oktober

Jan-Okt’13

Jan-Okt’12

Sedan

2.233

2.242

15.149

16.011

Kompak

5.959

7.661

32.909

22.365

MPV

22.914

22.068

230.603

217.580

SUV

4.735

4.190

42.868

44.202

4x4

95

77

1.005

1.179

Pikap

1.090

1.266

11.124

10.334

2 ton

2.016

1.705

15.439

16.468

Van Hi-Ace

120

125

881

74

Total

 

39.162

 

39.334

 

349.978

 

328.213

 

Sumber: TAM, diolah

Penaikan BI Rate menjadi 7,5% bakal merangsang lonjakan bunga kredit kendaraan bermotor. Alhasil, minat beli masyarakat terhadap mobil baru berpotensi tertahan karena cicilan kian mahal.

“Secara umum pembelian kendaraan melalui skema kredit mencapai 40% dari penjualan,” kata Rahmat.

Menurut Chief Executive Officer Astra Credit Companies (ACC) Jodjana Jody, penaikan bunga cicilan tak seketika terjadi sehingga ATPM tak perlu khawatir penjualan teredam. Sebab, koreksi bunga kredit kendaraan harus memantau reaksi perbankan terlebih dulu.

“Tidak serta merta BI rate naik hari ini maka kredit langsung naik juga. Ketika BI rate naik menjadi 7,25%, suku bunga perbankan naik lebih dari 200 basis poin. Tapi kan kami tak begitu saja menaikkan 200 bps juga ke konsumen,” tuturnya.

ACC sendiri akan mendikusikan lebih lanjut berapa kisaran lonjakan bunga cicilan. Diperkirakan penaikannya tak terlalu tajam. Pada bulan-bulan lalu misalnya, bunga kredit naik sekitar 0,1 hingga 0,15%.

Sampai Oktober 2013, ACC telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp22 triliun. Sampai penghujung tahun ditargetkan bisa menyentuh Rp25 triliun. “Semestinya ini bisa tercapai, asumsinya, November Rp2 triliun lalu sisanya di Desember,” kata Jodjana.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper