Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENAIKAN BBM: Harga Premium Naik Belum Tentu Picu Pembelian Mobil Solar

BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana Pemerintah menaikan premium tidak serta merta memicu penurunan penjualan mobil dengan bahan bakar premium dan meningkatkan penjualan mobil berbahan bakar solar.

BISNIS.COM, JAKARTA--Rencana Pemerintah menaikan premium tidak serta merta memicu penurunan penjualan mobil dengan bahan bakar premium dan meningkatkan penjualan mobil berbahan bakar solar.

Pasalnya saat ini nilai oktan yang terkandung pada solar di Indonesia masih rendah untuk pemakaian mobil.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan bisa terjadi tren penjualan mobil bensin turun dan mobil diesel naik. Hanya saja, Jongkie belum bisa berspekulasi karena keputusan tersebut sampai saat ini diumumkan oleh Pemerintah.

Dia menuturkan, tren tersebut tidak sepenuhnya berjalan karena di Indonesia nilai oktan yang terkandung dalam solar tidak terlalu bagus sehingga memungkinkan konsumen cepat berpindah.

Lebih lanjut,sambungnya, solar di Indonesia masih pada tingkatan Euro 2 dan yang terjual adalah pertadax dengan kualitas masih banyak.

"Memang tren dunia sekarang bergeser ke diesel hanya untuk Indonesia belum siap karena kualitas solar kita masih dibawah pada standar euro 2," ujar Jongkie kepada Bisnis, Minggu (19/5/2013).

Presiden Direktur PT General Motors Indonesia Marcos A. Purty menerangkan kenaikan BBM bisa memicu penjualan mobil bensin turun dan mobil diesel naik. Menurutnya, meskipun terpicu tetapi hal tersebut tidak berdampak signifikan kepada penjualan.

"Secara ekonomi kebijakan tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam pembelian produk," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (19/5/2013).

Dia menuturkan meskipun BBM bisa memberi dampak pada penjualan, namun hal tersebebut bergantung pada selera konsumen yang membeli.

Saat ini,lanjutnya, konsumen juga bisa melihat pada nilai yang di keluarkan oleh kendaraan tersebut.

Nilai yang dimaksudkan,sambungnya, adalah ketersediaan fitur dan tekhnologi yang bisa memberi dampak pada efisiensi penggunaan kendaraan.

Lebih lanjut, dia menerangkan, penurunan produksi mobil tidak bisa ditaksir turun karena konsumen pemakai saat ini lebih memilih keistimewaan yang diberikan oleh konsumen mobil.

Selain itu, sambungnya, penurunan penjualan juga bisa berdampak pada downpayment (DP) atau uang muka.

"DP juga sangat berpengaruh pada penjualan tidak hanya pada kenaikan BBM. Jadi Pemerintah harus memperhitungkan," ujarnya.(c33/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper